JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang digelar Selasa (22/9/2020) waktu New York atau Rabu (23/9/2020) waktu Indonesia.
Ini merupakan kali pertama bagi Jokowi menyampaikan pidato di hadapan majelis tersebut sejak menjabat sebagai Presiden.
Pada periode sebelumnya, Jokowi selalu mendelegasikan tugas itu kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun kali ini, tugas tersebut tidak didelegasikan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca juga: Alasan Jokowi Pidato di Sidang Umum PBB, Setelah Lima Tahun Serahkan ke Jusuf Kalla
Jokowi mendapatkan urutan ke-19 untuk menyampaikan pidato itu. Namun, Jokowi tidak datang secara langsung ke markas PBB di New York untuk menyampaikan pidato tersebut.
Hal itu disebabkan saat ini sedang dalam situas pandemi Covid-19. Sehingga, Sidang Majelis Umum PBB juga digelar secara virtual.
Jokowi menyampaikan pidato melalui rekaman yang telah direkam sebelumnya.
Ada beberapa hal penting yang disampaikan Kepala Negara di dalam pidatonya.
Baca juga: Jokowi: Palestina Satu-satunya Negara Peserta KAA yang Belum Merdeka
Misalnya, pentingnya seluruh negara bersatu dalam menghadapi pandemi Covid-19, peran Indonesia di kawasan, keteguhan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, serta harapan agar PBB dapat memperkuat collective global leadership.
Berikut isi pidato Presiden selengkapnya:
Yang Mulia Presiden Majelis Umum PBB
Yang Mulia Sekretaris Jenderal PBB
Yang Mulia Para Pemimpin Negara-Negara Anggota PBB
Tahun ini genap 75 tahun usia PBB. 75 tahun yang lalu PBB dibentuk agar perang besar, Perang Dunia II tidak terulang kembali.
75 tahun yang lalu, PBB dibentuk agar dunia bisa lebih damai, stabil dan sejahtera. Karena perang tidak akan menguntungkan siapa pun.
Tidak ada artinya sebuah kemenangan dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang tenggalam.
Baca juga: Pidato Jokowi di Sidang Umum PBB tentang Palestina: No Country Left Behind
Pimpinan Sidang yang terhormat.
Di usia PBB yang ke-75 ini, kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? Saya kira, jawaban kita sama, belum.