Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia. Kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan. Prinsip-prinsip piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.
Kita semua prihatin melihat situasi ini. Keprihatinan kita semakin besar di saat pandemi Covid-19 ini. Di saat seharusnya kita semua bersatu padu, bekerjasama melawan pandemi, yang justru kita lihat masih terjadinya perpecahan dan rivalitas yang semakin menajam.
Padahal, kita seharusnya bersatu padu, selalu menggunakan pendekatan win-win pada hubungan antar negara yang saling menguntungkan.
Baca juga: Pidato Sidang Umum PBB, Jokowi Ajak Semua Negara Mulai Reaktivasi Kegiatan Ekonomi
Kita tahu, dampak pandemi ini sangat luar biasa, baik dari sisi kesehatan maupun sosial ekonomi. Kita juga paham virus ini tidak mengenal batas negara. No one is safe until everyone is.
Jika perpecahan dan rivalitas terus terjadi, maka saya khawatir, pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah, atau bahkan akan sirna. Dunia yang damai, stabil dan sejahtera, semakin sulit diwujudkan.
Yang Mulia,
Tahun ini Indonesia juga merayakan kemerdekaan yang ke-75 tahun. Dan sudah menjadi tekat kami, Indonesia terus berkontribusi bagi perdamaian dunia sesuai amanah konstitusi. Indonesia akan terus memainkan peran sebagai bridge builder, sebagai bagian dari solusi.
Secara konsisten komitmen ini terus dijalankan Indonesia, termasuk saat Indonesia duduk sebagai anggota Dewan Keamanan PBB.
Baca juga: Di Sidang Umum PBB, Jokowi Dorong Perdamaian Indo-Pasifik
Spirit kerja sama akan selalu dikedepankan Indonesia, spirit yang akan selalu menguntungkan semua pihak tanpa meninggalkan satu negara pun. No one, no country, should be left behind.
Persamaan derajat inilah yang ditekankan oleh Bapak Bangsa Indonesia, Soekarno, Bung Karno, saat Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955 yang menghasilkan Dasa Sila Bandung. Hingga kini, prinsip Dasa Sila Bandung masih sangat relevan, termasuk penyelesaian perselisihan secara damai, pemajuan kerja sama, dan penghormatan terhadap hukum internasional.
Palestina adalah satu-satunya negara yang hadir di Konferensi Bandung yang sampai sekarang belum menikmati kemerdekaannya. Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina untuk mendapatkan hak-haknya.
Di kawasan kami sendiri, bersama negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia terus menjaga Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, stabil dan sejahtera. Pada hari jadinya yang ke-53, 8 Agustus yang lalu, ASEAN kembali menegaskan komitmennya untuk terus menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Baca juga: Di Sidang Umum PBB, Jokowi Serukan Akses Vaksin Covid-19 Setara untuk Semua Negara
Spirit kerja sama dan perdamaian inilah yang kemudian didorong Indonesia ke kawasan yang lebih luas, kawasan Indo-Pasifik, melalui ASEAN Outlook Indo-Pacific.
Yang Mulia,
Melihat situasi dunia saat ini, izinkan saya menyampaikan beberapa pemikiran.