Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal "Rajawali" BIN, Intelsus yang Menjalankan Misi Klandestin...

Kompas.com - 15/09/2020, 15:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap insan intelijen diharapkan dapat melaksanakan tugas intelijen dengan baik di berbagai medan penugasan. Oleh karena itu agen perlu diberi pelatihan khusus dengan menyesuaikan medan penugasan yang diberikan kepada mereka.

Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengungkapkan hal tersebut saat menanggapi polemik pasukan khusus BIN yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Wawan menegaskan, BIN tidak memiliki pasukan atau unit khusus seperti yang ramai diperbincangkan.

Namun, ia mengakui bahwa ada personel BIN yang bertugas di lapangan yang diberikan pelatihan intelijen khusus agar dapat memahami tugas dan dinamika yang berkembang di lapangan.

"Pendidikan ini ditujukan untuk mengasah kemampuan dalam mengatasi tugas khusus yang berat dan medan sulit," kata Wawan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (15/9/2020) pagi.

Baca juga: BIN: Pasukan Khusus Rajawali merupakan Kode Sandi Dikintelsus, Bukan Unit Tersendiri

"Setelah selesai pendidikan mereka diterjunkan untuk tugas klandestin di berbagai sasaran yang menjadi titik ATHG (ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan). Mereka terjun seorang diri ataupun bekerja dengan tim kecil," imbuh dia.

Kemampuan khusus dalam melaksanakan misi klandestin atau rahasia memang dibutuhkan untuk personel yang bertugas di wilayah yang rawan konflik.

Salah satunya, sebut Wawan, adalah Papua. Menurut dia, ada personel BIN yang terluka bahkan gugur saat menjalan misi di wilayah tersebut. Sehingga, pelatihan khusus perlu diberikan.

"Dikintelsus (Pendidikan Intelijen Khusus) ini bukan dibentuk menjadi sebuah pasukan tetapi akan terjun secara personal/mandiri di wilayah tugas. Jadi ini bukan pasukan tempur, meskipun latihannya adalah latihan para komando," ucapnya.

Pasukan khusus

Keberadaan pasukan khusus ini bermula dari video yang diunggah Ketua MPR Bambang Soesatyo melalui akun Instagram pribadinya pada 9 September lalu.

Tangkapan layar pada unggahan akun Instagram milik Ketua MPR Bambang Soesatyo.Instagram / Bambang Soesatyo Tangkapan layar pada unggahan akun Instagram milik Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Saat itu, Bamsoet yang diundang untuk menghadiri kegiatan Inagurasi Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dan peresmian patung Bung Karno Inisiator STIN, berkesempatan melihat atraksi ketangkasan personel BIN yang telah diberi pelatihan khusus.

"Kemahiran Pasukan Khusus Rajawali para taruna-taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) memang beda. Selamat! Penampilan yang luar biasa. Jaga Indonesia. Jaga NKRI," tulis Bamsoet.

Sejak diunggah hingga saat ini, video berdurasi 37 detik itu sudah dilihat 124.450 kali. Selain itu, unggahan itu juga sudah mendapat 147 komentar.

Baca juga: Saat BIN Pamerkan Pasukan Khusus Bernama Rajawali...

"Namanya juga pasukan khusus. Punya tugas yg spesifik. Beda dgn pasukan reguler. Yg dihadapi nantinya juga agen intelijen asing, jd hrs punya pasukan dgn spesifikasi kontra intelijen. CIA, Mossad, KGB, jg pny pasukan yg senyap dan sangat rahasia utk operasi intelijen maupun kontra intelijen," tulis @thomas_8250.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasional
Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com