JAKARTA, KOMPAS.com - CEO PT Mutiara Alam Cemerlang Top Inc Resto Ain Diniasha berharap, pemerintah memberikan pelatihan intensif bagi pengusaha di era adaptasi kebiasaan baru pandemi Covid-19.
Salah satu pelatihan yang ia inginkan di masa adaptasi kebiasaan baru adalah, cara pengemasan makan dingin atau frozen food.
"Pengennya sih lebih ada pelatihan-pelatihan yang secara intensif pada pengusaha. Misalnya pada contoh pengemasan fozen food," kata Ain di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Ain mengatakan, selama pandemi Covid-19 restorannya mulai merambah dunia frozen food untuk bisa mempertahankan pendapatan.
Baca juga: Tips Mulai Bisnis Kuliner pada Masa Pandemi dari Chef Arnold
Oleh karena itu, ia berharap ada pelatihan khusus mengenai frozen food untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi pada pelanggan.
"Karena frozen food itu sendiri berbeda ya daya simpannya, kalau misalnya tidak di-handle dengan baik itu nanti jangan panjang simpannya juga berbeda," ujarnya.
"Jadi kita sih lebih pengen ada bantuan dari pemerintah untuk men-support kami yang di bisnis kuliner lebih ke implementasi yang jelas," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menyiapkan berbagai bantuan untuk para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang sebesar Rp 695 triliun.
Baca juga: Mengulik Bisnis Kuliner Viral Tahu Go! Modal Waralaba Rp 19,5 juta
Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dari jumlah tersebut sebesar Rp 480 triliun merupakan tanggung jawab Satgas PEN untuk digunakan di beberapa pos dalam rangka pemulihan ekonomi. Salah satunya bantuan UMKM.
Sebesar Rp 123,46 triliun dianggarkan khusus untuk bantuan UMKM yang direalisasikan ke dalam beberapa program.
Pertama adalah program pemberian dana pemerintah ke bank-bank yang tergabung dalam himpunan bank milik negara (himbara), yakni BRI dan BNI untuk bisa menyalurkan dana bantuannya dalam bentuk kredit.
"Sebesar Rp 41 triliun sudah ditaruh ke bank-bank himbara dan itu sudah digunakan dana pemerintah ini untuk memberikan kredit UMKM dengan bunga normal. Jadi ada potongan bunga," ujar Budi di acara Forum Merdeka Barat 9 yang digelar secara daring, Jumat (4/9/2020).
Baca juga: Tips Agar Omzet Bisnis Kuliner Tetap Moncer Saat New Normal
Ia mengatakan, bantuan tersebut telah disalurkan oleh perbankan sebesar Rp 84 triliun dari total Rp 180 triliun untuk 1,2 juta UMKM.
Kedua adalah program bantuan Presiden (banpres) produktif, yakni hibah kepada para pengusaha mikro yang sebelumnya diidentifikasi belum mendapat kredit perbankan.
Para pengusaha tersebut, kata dia, bisa menggunakan uang hibah tersebut sebagai modal awal usaha.
Baca juga: Ingin Membangun Brand Bisnis yang Dijalankan? Ikuti Pelatihan Ini
"Diharapkan sampai akhir tahun kami bisa salurkan antara 12-15 juta pengusaha mikro. Ini sudah diluncurkan di Jakarta, sebagian Aceh, Yogyakarta.
Demand-nya sangat bagus, penyerapan pun sudah mencapai Rp 13 triliun padahal baru diluncurkan 24 Agustus," kata dia.
Terakhir adalah program subsidi bunga UMKM yang dianggarkan sebesar Rp 35 triliun.
Namun dari jumlah tersebut baru terserap Rp 3 triliun untuk 8 juta pengusaha UMKM dengan total pinjaman Rp 322 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.