Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Keputusan Jokowi Kenakan Baju Adat Sabu Raijua....

Kompas.com - 16/08/2020, 08:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakaian adat Sabu Raijua NTT yang dikenakan Presiden Joko Widodo di acara Pidato Tahunan MPR RI Tahun 2020 di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (14/8/2020) lalu, rupanya didatangkan langsung dari perajin di Pulau Sabu.

Sekretaris Pribadi Presiden, Anggit Noegroho mengatakan, beberapa pekan sebelum acara, Presiden Jokowi meminta tim sespri untuk menyiapkan pakaian adat yang akan dikenakan saat acara pidato tahunan di MPR/DPR.

"Setiap tahun, salah satu tugas kami di tim sespri adalah menyiapkan baju adat yang akan dipakai Bapak Presiden. Demikian juga pada tahun ini," ujar Anggit saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (15/8/2020).

Baca juga: Baju Adat NTT yang Dipakai Jokowi Hanya Disiapkan 3 Hari

"Untuk tahun ini, Presiden ingin mengangkat baju-baju adat dari suku-suku yang belum banyak dikenal, belum banyak terekspose," lanjut dia.

Presiden Jokowi ingin masyarakat Indonesia mengenal lebih jauh keragaman suku-suku tersebut.

Tim sespri pun mengumpulkan data terkait suku yang masuk kategori keinginan Presiden Jokowi.

Baca juga: Hadiri Sidang Tahunan, Jokowi Pakai Baju Adat NTT

Setelah didapat, tim menyeleksinya. Lalu, pilihan pakaian adat yang sudah mengerucut disampaikan ke Presiden Jokowi.

"Setelah didiskusikan, beliau akhirnya memilih baju adat Sabu," ujar Anggit.

Salah satu alasan dipilihnya baju adat Sabu Raijua, yakni melekatnya prinsip egaliter pada pakaian itu. Busana adat itu tidak digunakan untuk kelas sosial atau upacara tertentu saja.

Semua kalangan, mulai dari rakyat kecil hingga bangsawan, dapat mengenakan pakaian adat itu dalam acara apapun.

Baca juga: Antropolog: Pakai Baju Adat Sabu Raijua, Respek Jokowi Terhadap Budaya NTT

Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat dari Pulau Sabu Nusa Tenggara Timur saat memberikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada acara sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2020).ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat dari Pulau Sabu Nusa Tenggara Timur saat memberikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada acara sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2020).
Tim sespri kemudian menghubungi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT, Ibu Julie S. Laiskodat untuk berkoordinasi tentang penyediaan baju adat tersebut.

"Baju adat itu asli sari para perajin di Sabu. Kami tim sespri menerima apa adanya dari sana, tidak memodifikasi apapun," lanjut Anggit.

Baju adat itu pun merupakan baju adat yang sudah jadi.

Tutup kepala, kain tenun menyilang, sabuk dan kalung tidak dirancang khusus untuk ukuran tubuh Presiden Jokowi, melainkan hanya dicari yang kira-kira pas.

"Dan untungnya cukup pas ketika dikenakan Presiden," ujar Anggit.

Tenun Sabu dikenal mempunyai corak warna cerah dan banyak. Namun, kecerahan warna itu bukan jadi pilihan Presiden Jokowi.

Baca juga: Terima Kasih Pak Jokowi Telah Mengenakan Pakaian Adat Sabu Raijua

Ia memilih warna yang paling minimalis dengan nuansa gelap, yakni warna dasar hitam dengan corak kuning keemasan.

Nuansa tersebut dipilih sebagai perlambang Indonesia yang sedang berduka cita akibat pandemi virus corona (Covid-19) yang merenggut ribuan korban jiwa, termasuk tenaga medis.

Presiden Jokowi tinggal memadupadankan pakaian adat itu dengan lapisan dalam kemeja hitam lengan panjang dan celana hitam milik sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com