Oleh sebab itu, ia mengusulkan alokasi kursi per-dapil sebesar 3-8 kursi agar memberikan peluang yang sama dan lebih memunculkan kesetaraan partai politik untuk bertarung dalam pemilu apabila district magnitude dibatasi.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Nasdem Ahmad M Ali mengatakan, meski mengusulkan kenaikan ambang batas, namun fraksinya masih membuka ruang diskusi.
Baca juga: Soal Kenaikan Ambang Batas Parlemen: PDI-P Setuju, Gerindra Tak Ambil Pusing
"Misalnya, PDIP menawarkan ambang batas parlemen 5 persen lebih moderat kenaikannya, tujuannya sama dengan Nasdem yang menawarkan 7 persen, nanti ada titik temunya," kata Ali dilansir dari Antara.
Ia mengatakan kenaikan ambang batas parlemen berjalan konsisten pada setiap pemilu dengan tujuan untuk merampingkan jumlah partai politik dan memperkuat sistem presidensial.
Oleh karena itu, menurut dia, kenaikan ambang batas parlemen tersebut bukan untuk kepentingan Fraksi Nasdem namun untuk perbaikan demokrasi di Indonesia.
"Ini kalau tidak dibatasi maka tidak menutup kemungkinan orang akan bisnis dan mendirikan partai politik dengan modal Rp 50 miliar lalu 'jualan' sekian, itu fungsi pembatasan ambang batas parlemen," ujarnya.
2. Ambang batas berjenjang
Opsi kedua ini, menurut Saan, diusulkan oleh PDI Perjuangan.
Misalnya, ambang batas di tingkat DPR sebesar lima persen. Sedangkan untuk DPRD tingkat provinsi sebesar empat persen, dan tiga persen untuk DPRD tingkat kabupaten/kota.
Elektabilitas PDI Perjuangan sendiri diketahui terkoreksi cukup dalam berdasarkan hasil survei tersebut, yaitu dari 29,8 persen pada Februari 2020 menjadi 22,2 persen pada Mei 2020.
Menurut Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto, usulan kenaikan ambang batas parlemen ini merupakan salah satu hasil rekomendasi yang dihasilkan di dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan yang digelar pada Januari lalu.
"Kongres partai mengamanatkan untuk PT (sebesar) 5 persen," kata Sekretaris Fraksi PDI-P Bambang Wuryanto saat dihubungi, Senin (8/6/2020).
Di lain pihak, Gerindra juga menyetujui wacana kenaikan ambang batas parlemen tersebut, kendati belum menyepakati berapa besar kenaikannya.
Menurut Ketua DPP Gerindra Habiburokhman, Gerindra siap dengan berapa pun kenaikan ambang batas parlemen yang disepakati.
Baca juga: PAN Akan Pertahankan Ambang Batas Parlemen Tetap 4 Persen
"Sebenarnya bagi kami santai saja berapa PT. Kalau tinggi kami siap karena sudah dua pemilu angka kami memang dua digit, kalau tidak tinggi juga tidak masalah," kata Habiburokhman saat dihubungi terpisah.
Ia menambahkan, partainya terus memperhatikan keterwakilan suara rakyat di parlemen agar tidak sia-sia.
"Concern kami adalah membuka ruang demokrasi, jangan sampai ada aspirasi rakyat yang tak tersalurkann jika PT terlalu tinggi," ujar dia.
Untuk diketahui, bila merujuk hasil survei, elektabilitas Gerindra juga turun tipis yaitu dari 16,2 persen menjadi 15,2 persen.
3. Tetap 4 persen