Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pasien Positif Corona Mencapai 1.790 Orang, Masyarakat Diimbau Hati-hati saat Ibadah

Kompas.com - 03/04/2020, 06:49 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyatakan jumlah kasus positif Covid-19 masih terus bertambah.

Hingga Kamis (2/4/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 1.790 kasus pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia.

Jumlah ini bertambah 113 pasien dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: UPDATE: Tambah 113, Kasus Covid-19 di Indonesia Kini Ada 1.790 Pasien

"Ada penambahan kasus konfirmasi positif yang baru sebanyak 113 orang, sehingga jumlah total ada 1.790 kasus positif akumulatif," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis sore.

Selain itu, Yurianto juga menyatakan ada penambahan 9 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Dengan demikian, total pasien sembuh ada 112 orang.

Kemudian, ada penambahan sebanyak 13 pasien yang meninggal dunia.

Sehingga, total ada 170 pasien meninggal dunia.

"Ada laporan kematian dari pasien konfirmasi positif sebanyak 13 orang, sehingga jumlah total kematian ada 170 orang," ucap Yurianto.

Baca juga: UPDATE: Pasien Covid-19 Meninggal di Indonesia 170 Orang, Bertambah 13

Penambahan kasus baru di 5 provinsi

Data pemerintah menunjukkan, sebanyak 113 kasus baru tersebar di 5 provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Selatan, dan Riau.

DKI Jakarta mencatat penambahan kasus tertinggi dengan 80 pasien. Dengan demikian total pasien di DKI mencapai 897 orang.

Kemudian, penambahan kasus baru yang cukup tinggi juga terjadi di Jawa Barat dengan 15 pasien.

Banten juga mencatat penambahan kasus signifikan dengan 8 pasien. Lalu, Sumatera Selatan dengan 6 kasus baru dan Riau dengan 4 kasus baru.

Banyak menular lewat tangan

Dalam konferensi pers tersebut, Yuri menuturkan, penularan Covid-19 melalui kontak pada tangan masih sering terjadi.

“Penularan tidak langsung melalui kontak tangan ini cukup besar jumlahnya,” kata Yurianto.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Sebab, seseorang bisa saja tanpa sengaja memindahkan virus yang menular melalui droplets (dahak) dari tangan ke wajah.

"Akibat cemaran pada tangan yang kemudian menyentuh wajah, mulut, hidung, mata, ini yang harus kita lakukan," tutur dia.

Baca juga: Penularan Besar Covid-19 Melalui Tangan, Masyarakat Diminta Sering Cuci Tangan

“Sehingga biasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun pada air yang mengalir setidak-tidaknya 20 detik,” sambung Yurianto.

Ia kembali mengingatkan imbauan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona, di antaranya tetap berada di rumah, menjaga jarak, serta menghindari kegiatan yang melibatkan massa.

Lansia lebih rentan tertular

Yurianto mengingatkan, orang lanjut usia (lansia) lebih rentan tertular virus corona.

Apabila tertular, akibat yang dirasakan lansia lebih berbahaya jika dibandingkan mereka yang berusia lebih muda.

"Mari kita pastikan bahwa di tengah-tengah kita ada saudara yang rentan terkena penyakit ini dan kemudian menjadi berat yakni para lansia," ujar Yurianto.

Baca juga: Yurianto: Jangan Sampai Lansia Tertular Covid-19, Dampaknya Lebih Berat

Terlebih, jika lansia tersebut telah mengidap penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi.

Oleh karena itu, Yurianto mengimbau masyarakat untuk menjaga orang berusia lanjut agar tidak mudah tertular Covid-19.

"Jangan sampai mereka tertular penyakit ini. Karena dampaknya akan lebih berat dibandingkan dengan yang muda atau yang imunitasnya masih baik, " tutur Yuri.

Hati-hati dalam beribadah

Yurianto pun meminta masyarakat untuk mengikuti anjuran pemuka agama terkait kegiatan Ramadhan dan Paskah yang akan dilakukan pada bulan April ini.

Yuri mengatakan, kegiatan ibadah harus tetap berjalan dengan baik dalam kondisi yang mendukung pencegahan penularan virus corona.

Baca juga: Paskah dan Ramadhan di Tengah Covid-19, Pemerintah Minta Masyarakat Ikuti Anjuran Pemuka Agama

"Kita sadari bahwa Ramadhan, Paskah juga diperingati pada bulan ini, ibadah kita harus berjalan dengan baik tapi dalam kondisi sehat," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (2/4/2020).

Yuri mengajak masyarakat memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan menghindari keramaian dan menjaga jaga jarak fisik di dalam serta di luar rumah.

"Hindari tempat yang ramai kerumunan dan jaga jarak. Kami yakin kita semua bisa menjadi pahlawan dalam melindungi diri, keluarga, jemaat, dan umat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com