JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengucapkan terima kasih kepada pimpinan KPK periode 2015-2019 yang masa jabatannya akan berakhir pada pertengahan Desember 2019 ini.
Bambang menyebut, Agus Rahardjo cs telah bekerja keras di dalam memberantas praktik korupsi di Indonesia.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Agus dan kawan-kawan sebagai pimpinan KPK yang telah bekerja keras melaksanakan tugas-tugas yang diberikan negara dalam hal pemberantasan korupsi," kata Bambang usai menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Gedung Merah Putih, Senin (9/12/2019).
Baca juga: Ketua KPK Berharap Jokowi Bisa Tingkatkan Indeks Persepsi Korupsi
Bambang mengatakan, lima pimpinan KPK periode 2019-2023 mesti melanjutkan upaya pemberantasan yang telah dikerjakan Agus cs.
Menurut Bambang, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK juga tidak boleh menjadi hambatan bagi KPK untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
"Saya berharap KPK ke depan tetap menjalankan tugas-tugasnya dengan baik dan lebih gencar lagi dalam pemberantasan korupsi dan UU yang baru tidak menjadi halangan bagi KPK," ujar Bambang.
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, MPR akan mengawal keberadaan KPK di dalam sistem tata negara supaya pemberantasan korupsi terus berjalan.
Baca juga: Mahfud MD Akui Pemberantasan Korupsi Alami Kemunduran, tetapi...
"Kami mendorong ke DPR juga tetap menjaga KPK agar tetap bisa bekerja dengan sebaik-baiknya," kata Bambang.
Diketahui masa jabatan lima pimpinan KPK periode 2015-2019 yakni Agus Rahardjo, Laode M Syarif, Saut Situmorang, Basaria Pandjaitan, dan Alexander Marwata akan berakhir pada Desember 2019 ini.
Mereka akan digantikan lima pimpinan KPK periode 2019-2023 yang telah disahkan DPR yakni Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pamolango, dan Nurul Ghufron.
Keluarga presiden Jokowi maju ke pilkada.
Kontestasi pemilihan wali kota Solo, Jawa Tengah menjadi wadah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Sementara itu, menantu Jokowi, Bobby Nasution siap menjajal peruntungan di pemilihan wali kota Medan, Sumatera Utara.
Setelah berpolemik dengan DPC PDIP Solo, Gibran akhirnya memilih mendaftar lewat DPD PDIP Jawa Tengah.
Politisi PDIP sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku meminta Gibran terus berkomunikasi dengan ketua DPC PDIP Solo Rudi Hadyatmo yang sebelumnya merekomendasikan bakal calon walikota berbeda.
Di Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution, suami Kahiyang Ayu juga memilih jalur pendaftaran lewat DPD PDIP Sumatera Utara.
Bobby, membantah tudingan intervensi nama besar Jokowi di balik ambisi politik Gibran dan Bobby.
Mardani Ali Sera ,Ketua DPP PKS mengaku khawatir keduanya menyuburkan praktik nepotisme lewat politik dinasti.
Awal desember tahun lalu, Presiden Joko Widodo pernah mengungkap sikap dan potensi politik putra-putri nya.
Bobby Nasution disebut Jokowi lebih awal menunjukkan ketertarikannya terjun ke dunia politik.
Politik dinasti tak sepenuhnya berdampak negatif.
Konstitusi menjamin semua warga negara punya hak memilih dan dipilih.