Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Optimistis Pemberantasan Korupsi ke Depan Berjalan Baik

Kompas.com - 09/12/2019, 11:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin optimistis pemberantasan korupsi di Indonesia ke depan akan berjalan dengan baik.

Hal itu disampaikan Ma'ruf dalam sambutan di acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Gedung Penunjang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta, Senin (9/12/2019).

"Pemerintah optimis upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi pada tahun-tahun ke depan akan berjalan dengan baik," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Mahfud MD Akui Pemberantasan Korupsi Alami Kemunduran, tetapi...

Ia menambahkan, hal itu ditandai dengan membaiknya skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK).
Transparency International Indonesia (TII) merilis skor IPK Indonesia Tahun 2018 mengalami kenaikan 1 poin dibandingkan dengan tahun 2017 yakni dari skor 37 menjadi 38.

Ma'ruf pun mengatakan, pemerintah juga telah menyiapkan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi dengan menerbitkan Perpres Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).

Stranas PK itu merupakan penjabaran komitmen pemerintah bersama KPK untuk mewujudkan upaya pencegahan korupsi yang lebih bersinergi, fokus, efektif dan efisien.

Baca juga: Menurut Mahfud, Kunci Pemberantasan Korupsi adalah Penyederhanaan Birokrasi

Stranas PK 2019-2020 memiliki tiga fokus, yaitu perizinan dan tata niaga, keuangan negara, serta reformasi nirokrasi dan penegakan hukum.

Ketiga fokus tersebut diterjemahkan dalam 11 aksi dan 27 sub-aksi.

"Pemerintah berharap Stranas PK dapat dilaksanakan secara optimal dengan dukungan KPK dan seluruh pihak yang terkait," lanjut Ma'ruf. 

 

Kompas TV

Beginilah keceriaan Presiden Jokowi dengan para Ibu saat meninjau program Mekaar di alun-alun kota Cilegon, Banten pada 6 Desember 2019. Dalam sambutannya Jokowi mengingatkan para Ibu agar menjaga kepercayaan berupa pinjaman tanpa Agunan.

Presiden Jokowi juga mengingatkan agar ibu-ibu para nasabah disiplin dalam membayar angsura pinjaman tana agunan. Presiden juga menganjurkan kepada nasabah untuk menabung dari keuntungan hasil penjualan produk mereka untuk meringankan cicilan.

Jokowi meminta para nasabah Mekaar agar menggunakan uang pinjaman untuk modal kerja atau modal usaha.

Di akhir sambutannya, Presiden menyampaikan harapan agar para ibu Mekaar bisa terus mengembangkan usahanya hingga "naik kelas" menjadi nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Dari pinjaman itu harus menetas dan besar. Kalau ibu-ibu sudah mentok di PNM Mekaar, mentok di 10 juta, akan dipindah ke BRI, diarahkan ke BRI sehingga bisa naik ke 20 juta, 25 juta, hingga 500 juta," kata Jokowi.

Dalam peninjauan ini, Jokowi ditemani oleh sejumlah menteri dan staf khusus milenialnya.

#presidenjokowi #kerupukmiskin #mekaar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com