Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan terhadap KPK Dinilai Semakin "Silent"

Kompas.com - 01/09/2019, 17:46 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) diminta untuk berkomitmen teguh pada substansi menyelamatkan KPK saat melakukan tugas menjaring para capimnya saat ini.

Pasalnya, saat ini pelemahan terhadap KPK dinilai semakin dilakukan secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi.

"Jadi harus aware dengan upaya-upaya pelemahan KPK. Sejarah pelemahan KPK, semakin lama semakin silent," ujar pengamat politik Jeirry Sumampow di acara Formappi, Matraman, Jakarta Barat, Minggu (1/9/2019).

Jeirry mencontohkan, saat polemik Cicak Vs Buaya terjadi pada 2009 lalu, publik mengetahui masalah tersebut. Isunya pun besar dan publik berpihak kepada KPK.

Polemik soal Cicak Vs Buaya itu bermula untuk kali pertama karena pernyataan Susno Duadji yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berpangkat Komisaris Jenderal.

Baca juga: PP Muhammadiyah Nilai Ada Upaya Pelemahan KPK di Balik Pemilihan Capim

Pernyataan tersebut merupakan pemantik konfrontasi, setelah KPK dituduh melakukan penyadapan terhadap telepon Susno Duadji yang terindikasi dengan isu penerimaan uang sebesar Rp 10 miliar terkait kasus Bank Century.

KPK diibaratkan oleh Susno sebagai cicak, dan polisi diibaratkan sebagai buaya.

Akan tetapi, menurut Jeirry, kondisinya jauh berbeda saat ini. Pelemahan KPK dilakukan melalui "dalam" dan berasal dari internal KPK.

Pelemahan terhadap KPK dengan cara ini dinilai Jeirry lebih berbahaya karena dilakukan secara diam-diam, tanpa pengawasan publik.

"Kalau dia (pelemahan) masuk lewat birokrasi dan penyidik KPK, orang tidak tahu. Menurut saya sekarang ini sudah banyak," ucap Jeirry.

"Indikasinya bocornya rencana OTT (operasi tangkap tangan), bahkan sprindik (surat perintah penyidikan) keluar. Itu tidak mungkin terjadi kalau bukan orang dalam yang lakukan. Sebelumnya yang begini tidak ada," kata dia.

Baca juga: TII: Ada Beragam Bentuk Upaya Pelemahan Agenda Antikorupsi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com