JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad membantah keras soal isu-isu radikalisme yang ada di tubuh KPK.
Menurut Samad, isu tersebut dikembangkan oleh orang-orang yang takut dengan pemberantasan korupsi.
"Tidak ada itu radikalisme di KPK," ujar Samad, usai menjadi pembicara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).
"Saya pernah memimpin di sana. Tidak ada itu! Itu bohong semua!" kata Samad.
Baca juga: BNPT Ungkap Kriteria dalam Menilai Capim KPK Terpapar Radikalisme
Menurut Samad, isu-isu radikalisme di KPK dihembuskan agar masyarakat menjauhi KPK.
Sebab, saat ini, isu radikalisme merupakan isu yang paling mudah dimakan oleh masyarakat.
Bantahan keras mantan Ketua KPK periode 2011-2015 itu juga berkaitan dengan pelibatan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dalam menyeleksi calon pimpinan (capim) KPK.
BNPT dilibatkan oleh Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK dalam rangka melihat apakah para kandidat terpapar radikalisme atau tidak.
Kendati demikian, pelibatan BNPT dalam seleksi capim KPK itu dinilainya perlu untuk menggambarkan secara jelas rekam jejak kandidat yang bersangkutan.
"Saya yakin 100 persen tidak ada radikalisme, bersih, tidak ada sektarian di sana (KPK). Di sana pluralisme yang paling kuat," ucap Samad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.