Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kunjungan ke Akademi TNI, Menhan Ingatkan Ancaman Radikalisme ke Taruna

Kompas.com - 25/06/2019, 17:58 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com
- Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan kerja ke Akademi TNI dalam rangka memberikan pengarahan kepada seluruh Taruna dan anggota tetap (Antap), Kamis (20/6/2019).

Mendapat kunjungan pertama adalah Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya. Sehari Kemudian dilanjutkan ke Akademi Militer (Akmil) di Magelang dan Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta.

Kepada para Taruna Menhan berharap agar para taruna bisa menjadi anggota TNI yang profesional pada bidangnya dan fokus pada tugas pokok yang diberikan kelak.

"Jadilah pemimpin yang senantiasa menjadi solusi dari setiap permasalahan dan bukan sebaliknya malah menjadi masalah serta menjadi duri bagi organisasi," lanjutnya dalam keterangan tertulisnya

Baca jugaJadi Calon Pemimpin Bangsa, Menhan Minta Lulusan SMAN TN Miliki Integritas Pancasilais

Selain itu, tambah Menhan, diharapkan mereka menjadi perwira yang memiliki kepribadian Merah Putih, loyalitas tinggi, disiplin, dan soli. Dengan demikian, TNI senantiasa disegani dan dihormati oleh rakyat.

“Ilmu pengetahuan memang faktor penting menjadikan generasi bangsa yang cerdas, tapi kecerdasan tersebut tidak akan berarti apa-apa jika tidak diperkaya dengan karakter dan wawasan kebangsaan yang kuat," tegas Menhan.

Menhan juga mengungkapkan mereka adalah putra-putri terbaik TNI yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin TNI pada level strategis di masa yang akan datang.

“(Kalian) harus maju dan berkarakter, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta terus berkarya. Selain itu juga harus memiliki kekuatan integritas kepribadian yang Pancasialis, mental yang kokoh, ulet, tegar, dan pantang menyerah, untuk selalu berjuang demi kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia,” pesannya.

“Saya pada waktu itu banyak pemberontakan, itu yang kita hadapi, sekarang berbeda lagi. Ke depan, tugas–tugas para pemimpin termasuk kalian itu semakin berat, banyak ragamnya,” ujar Menhan.

Waspadai ancaman bangsa

Lebih lanjut Menhan menjelaskan saat ini bangsa Indonesia menghadapi berbagai macam ancaman dan tantangan. Diantaranya adalah adalah ancaman terorisme dan radikalisme, bencana alam, narkoba, serta pemberontakan atau sparatisme.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu saat melakukan kunjungan ke Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya, Kamis (20/6/2019). Dok. Humas Kementerian Pertahanan RI Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu saat melakukan kunjungan ke Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya, Kamis (20/6/2019).
Menhan kemudian membagia ancaman itu menjadi tiga kategori, Pertama adalah ancaman nyata, seperti radikalisme, bencana alam, cyber, perampokan, dan pencurian sumber daya alam. Kedua ancaman belum nyata seperti perang terbuka.

Terakhir adalah ancaman paling berbahaya, yakni doktrin yang mempengaruhi mindset atau pola pikir, sehingga dapat memecah belah persatuan bangsa.

Jadi yang perlu diwaspadai adalah ancaman perang terhadap mindset dan ideologi negara. Sebab ancaman ini ingin mengubah Ideologi Pancasila yang merupakan pemersatu bangsa Indonesia.

“Ancaman terhadap Ideologi Pancasila adalah ancaman terhadap persatuan dan kesatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Menhan.

Baca jugaMenhan Prihatin Ada Prajurit TNI Terpapar Radikalisme

Untuk itu, Menhan berpesan, kelak ketika menjadi Perwira TNI, mereka dapat menjadi orang yang berkarakter, profesional pada bidangnya, dan fokus pada tugas pokoknya masing-masing.

“Saya mempunyai harapan yang luar biasa kepada generasi muda, termasuk kalian semua. Saya minta kalian yang memiliki darah merah putih, jadilah Prajurit TNI pembela Merah Putih, setia kepada NKRI serta memegang teguh Sumpah Prajurit dan Sapta Marga,” pesan Menhan.

Selain didampingi Irjen Kemhan, Menhan Ryamizard Ryacudu turut didamping sejumlah pejabat Kemhan.

Mereka adalah Dirjen Kuathan Kemhan Mayjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Tandiyo Budi Revita, Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Totok Sugiharto, Karo TU Setjen Kemhan Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie, dan Karoum Setjen Kemhan Marsma TNI M Yusuf Jauhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com