Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Capim KPK yang Memiliki Kekayaan Rp 1 hingga 10 Miliar

Kompas.com - 06/08/2019, 15:07 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat, ada 27 orang calon pimpinan KPK yang melaporkan LHKPN-nya dari 40 nama capim KPK yang lolos tes psikologi.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, 80 persen di antaranya memiliki kekayaan sebesar Rp 1 miliar hingga Rp 10 miliar.

Kompas.com mencoba menelusuri data LHKPN tersebut dengan mengakses dua situs resmi LHKPN KPK, yaitu acch.kpk.go.id/pengumuman-lhkpn/ dan elhkpn.kpk.go.id.

Baca juga: KPK: 13 dari 40 Capim KPK Belum Laporkan LHKPN

 

Dari 27 orang itu, Kompas.com hanya memuat nama capim KPK yang dokumen LHKPN-nya berhasil ditemukan, bisa dilihat, atau diunduh dari situs tersebut.

Berikut adalah nama-nama capim KPK yang memiliki kekayaan berkisar Rp 1 miliar sampai Rp 10 miliar berdasarkan pelaporan LHKPN terakhirnya.

1. Nelson Ambarita

Nelson melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Pemeriksa Madya pada Auditorat Utama Keuangan Negara IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Nilai kekayaannya sebesar Rp 1.672.446.468

2. I Nyoman Wara

I Nyoman Wara melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Auditor Utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Nilai kekayaannya sebesar Rp 1.674.916.713

Baca juga: KPK Harap Pansel Pertimbangkan Kepatuhan Capim Lapor LHKPN

3. Roby Arya

Roby melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Asisten Deputi Bidang Perniagaan, Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan pada Sekretariat Kabinet.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 1.832.604.592

4. Nurul Ghufron

Nurul melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2017 dalam jabatannya Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 1.832.777.249

Baca juga: KPU Minta Parpol Segera Lengkapi LHKPN Calegnya

Ketua Majelis Halim Nawawi Pamulango saat mimpin sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (29/11/2016).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Ketua Majelis Halim Nawawi Pamulango saat mimpin sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (29/11/2016).

5.Nawawi Pomolango

Nawawi melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 1.893.800.000

6. Supardi

Supardi melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Koordinator Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan Agung.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 2.388.238.483

Baca juga: Pansel Jelaskan soal LHKPN Capim KPK

7. Sugeng Purnomo

Sugeng melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Direktur Penuntutan pada Kejaksaan Agung.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 2.811.742.049

8. Sigit Danang Joyo

Sigit melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Kepala Subdirektorat Bantuan Hukum pada Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 2.968.792.000

Baca juga: Sesuai UU, LHKPN Dinilai Harus Jadi Persyaratan Awal Capim KPK

9. Sujanarko

Sujanarko melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi pada KPK.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 3.206.461.758

10. Eko Yulianto

Eko melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Pemeriksa Madya BPK.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 3.479.700.000

Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Tidak Semua Capim KPK Wajib Laporkan LHKPN

11. Alexander Marwata

Alexander melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Wakil Ketua KPK.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 3.968.145.287

12. Laode M Syarif

Laode melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Wakil Ketua KPK.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 4.426.452.567

Baca juga: Loloskan Sejumlah Capim KPK yang Tak Taat LHKPN, Ini Pembelaan Pansel

13. Jimmy Muhamad Rifai

Jimmy tercatat melaporkan kekayaannya pada 4 Juni 2010 dalam jabatannya sebagai Direktur Utama PT Sarinah (Persero).

Nilai kekayaannya saat itu sebesar Rp 5.055.571.599

14. Bambang Sri Herwanto

Bambang tercatat melaporkan kekayaannya pada 15 Desember 2014 dalam jabatannya sebagai Kapolda Sumatera Barat.

Nilai kekayaannya saat itu sebesar Rp 5.087.305.162

Baca juga: Loloskan Sejumlah Capim KPK yang Tak Taat LHKPN, Ini Pembelaan Pansel

Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Pol Antam NovambarAmbaranie Nadia K.M Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Pol Antam Novambar

15. Antam Novambar

Ia tercatat melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Wakabareskrim Polri.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 6.647.673.793

16. Sri Handayani

Ia tercatat melaporkan kekayaannya terakhir pada 24 Juni 2019 dalam jabatannya sebagai Wakapolda Kalimantan Barat.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 6.778.787.010

Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Tidak Semua Capim KPK Wajib Laporkan LHKPN

17. Juansih

Ia tercatat melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Analis Kebijakan pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 6.867.872.000

18. Chandra Sulistio Reksoprodjo

Ia tercatat melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Spesialis SDM Utama pada KPK.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 8.494.890.973

Baca juga: Beberapa Peserta Capim KPK Belum Perbaharui LHKPN, ICW Sebut Seharusnya Pansel Gugurkan

19. Johanis Tanak

Ia tercatat melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Direktur Tata Usaha Negara pada Kejaksaan Agung.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 8.340.407.121

20. Dharma Pongrekun

Ia tercatat melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi pada Badan Siber dan Sandi Negara.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 9.775.876.500

Calon pimpinan KPK, Giri Suprapdiono, mengikuti tes wawancara di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2015). Sebanyak 19 capim KPK mengikuti seleksi tahap akhir, yang selanjutnya dipilih 8 nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.TRIBUN NEWS / HERUDIN Calon pimpinan KPK, Giri Suprapdiono, mengikuti tes wawancara di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2015). Sebanyak 19 capim KPK mengikuti seleksi tahap akhir, yang selanjutnya dipilih 8 nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Pansel KPK Loloskan Seluruh Calon dari Polri Meski Belum Lapor LHKPN

21. Giri Suprapdiono

Ia tercatat melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2018 dalam jabatannya sebagai Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.

Nilai kekayaannya sebesar Rp 9.978.960.476

22. Agus Santoso

Ia tercatat melaporkan kekayaannya pada 26 Oktober 2016 dalam posisinya sebagai mantan Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Nilai kekayaannya sebesar Rp 9.838.256.183 dan 17.373 dolar Amerika Serikat.

Kompas TV Komisi Pemberantasan Korupsi kembali melakukan operasi tangkap tangan terhadap pejabat BUMN. Kali ini yang terkena OTT adalah Direksi PT Angkasa Pura dan pihak dari PT Inti Persero.<br /> KPK mengamankan Direktur Keuangan Pt Angkasa Pura II Andra Y Agussalam dalam operasi tangkap tangan pada 31 Juli lalu. Petugas KPK mengamankan uang suap sebesar 96 ribu 700 dollar Singapura atau setara dengan Rp 1 miliar.<br /> KPK sudah menetapkan Andra sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan baggage handling system di 6 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero).<br /> <br /> Dari laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara LHKPN pada 2017, Andra mempunyai kekayaan mencapai Rp 28,6 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com