Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel Tak Perpanjang Masa Pendaftaran Capim

Kompas.com - 04/07/2019, 16:19 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan KPK, Yenti Garnasih, menyatakan, pansel kemungkinan besar tidak akan memperpanjang masa pendaftaran capim KPK yang berakhir hari ini, Kamis (4/7/2019).

"Melihat perkembanganya kelihatannya tidak ada (tidak diperpanjang). Cukup kan, kita hanya memerlukan 10 calon dulu. Jadi kelihatannya sih kemungkinan besar tidak diperpanjang," ujar Yenti saat ditemui di Gedug Sektretariat Negara sebelum rapat pansel, Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Yenti kemudian membandingkan saat pansel memperpanjang masa pendaftaran capim KPK periode 2015-2019. Ia menjabarkan, saat itu, jumlah pendaftar melonjak.

Baca juga: Dua Jaksa yang Dirokemendasikan Kejaksaan Agung Daftar Capim KPK

"Darki 134 orang tiba-tiba jadi 661 pendaftar. 661 pendaftar itu langsung kita lihat dan 450 orang di antaranya langsung di-drop," paparnya kemudian.

Untuk capim KPK periode 2019-2023, lanjutnya, secara kuantitasnya sudah lebih banyak dibandingkan 2015-2019. Karena itu, masa pendaftaran tak perlu diperpanjang.

Yenti menyebutkan, hingga pukul 14.00, pendaftar mencapai 282 orang. Adapun komposisinya yakni, pengacara sebanyak 57 orang, dosen 53 orang, swasta dan BUMN 26 orang, jaksa dan hakim 16 orang. 

Lalu, seorang anggota TNI, 10 orang anggota Polri, enam oditur (penuntut umum peradilan militer), komisioner dan pegawai KPK 10 orang, dan profesi lainnya 103 orang.

Baca juga: Pansel: Pendaftar Capim KPK Sudah 256 Orang hingga Pukul 12.00

Dalam kesempatan itu, Yenti menuturkan, 10 orang dari internal KPK tercatat mendaftarkan diri. Namun dia mengaku tak tahu rinciannya.

"Tadi saya belum lihat, kemungkinan sih dua komisioner KPK dan tujuh pegawai. Tapi update terakhir ada 10 orang dari KPK, mungkin komisioner bertambah satu. Tapi yang pasti dua komisioner sudah masuk tadi pagi," jelasnya.

Kompas TV Mantan Kabareskrim Polri, Anang Iskandar, mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia bersaing bersama dengan lebih dari 150 orang yang sudah mendaftar untuk ikut seleksi calon pimpinan KPK.<br /> Anang Iskandar menyatakan, pengalamanannya lebih dari 30 tahun di kepolisian, diharapkan bisa menekan korupsi. Ia juga menyampaikan pengalamannya menyidik tindak pidana pencucian uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com