JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto mempertanyakan pihak yang tak mempercayai lembaga penyelenggara pemilu lantaran dituding curang.
Ia mengatakan justru lembaga penyelenggara pemilu di Indonesia telag didesai agar terhindar dari kecurangan dengan dibuat pengawasan berlapis.
Karena itu, selain ada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pihak yang berperan sebagai panitia, dibentuk pula Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai pengawasnya. Jika ada oknum KPU dan Bawaslu yang masih menyeleweng, maka ada Dewak Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang akan memberi sanksi.
Ia juga mengatakan Bawaslu dan KPU dibentuk bersama baik oleh partai koalisi maupun oposisi sehingga tak didominasi oleh satu pihak.
Baca juga: Yenny Wahid Nilai Manuver Prabowo Aneh, Bilang Curang Tanpa Bukti
"Karena sekarang pemilu yang paling lengkap. Karena Bawaslu dan KPU sudah terpisah bahkan sampai DKPP. Kalau semua lembaga banyak yang enggak dipercaya ya buat apa ada lembaga-lembaga," ujar Sunanto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (15/5/2019).
"Lembaga itu juga kan yang dibentuk secara bersama-sama," lanjut dia.
Ia juga mengkritik pihak yang menolak hasil pemilu tapi hanya di Pilpresnya saja, sementara hasil Pilegnya diterima.
Sunanto menganggap sikap tersebut aneh lantaran Pileg dan Pilpres merupakan suatu kesatuan pada Pemilu 2019 yang berlangsung serentak.
"Jangan milih-milih enggak percaya. Kalau enggak percaya ya semua (Pileg dan Pilpres) enggak dipercaya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.