Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Jokowi Minta BPN Buka-bukaan Data 'Quick Count'

Kompas.com - 22/04/2019, 11:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membuka secara rinci hasil hitung cepat internalnya.

BPN sebelumnya mengklaim Prabowo-Sandiaga memenangi Pilpres 2019 dengan perolehan suara di atas 60 persen.

Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi for President (Bara JP) Sihol Manulang mengatakan, buka-bukaan hitung cepat BPN itu penting agar masyarakat umum tidak terombang-ambing dalam kesimpangsiuran informasi.

"Dengan demikian masyarakat tidak lagi terombang-ambing dalam persepsi yang tidak jelas," ujar Sihol melalui pesan singkat, Senin (22/4/2019).

Baca juga: TKN: Real Count BPN Sebagian Besar Ambil Data TPS yang Prabowo-Sandi Menang

Apabila BPN membuka hitung cepatnya secara rinci, mulai dari metodologi serta cara pengambilan sampel, masyarakat tentu dapat menilai apakah hasilnya dapat dipercaya atau tidak.

Apalagi, klaim BPN berbanding terbalik dengan hasil hitung cepat seluruh lembaga survei.

Sejumlah lembaga survei menempatkan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan selisih suara antara 8 hingga 10 persen.

Baca juga: Alasan Jokowi Utus Luhut Bertemu Prabowo Seusai Pemungutan Suara

Seluruh lembaga survei tersebut juga siap buka-bukaan secara rinci hasil hitung cepatnya apabila publik meragukannya.

"Sekjen Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) Yunarto Wijaya itu telah menyatakan, semua anggota yang melakukan quick count Pilpres 2019 bersedia membuka data," ujar Sihol.

"Dengan kesediaan Persepi, maka pihak Prabowo dan Sandiaga hendaknya juga ikut membuka data mentah sekaligus metodologi yang mereka gunakan yang bilang mereka menang 65 persen," lanjut dia.

Baca juga: Moeldoko Persilakan Pihak yang Curiga Ikut Pantau War Room TKN

Selain itu, hasil penghitungan sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga menunjukkan hal yang sama dengan hasil hitung cepat lembaga survei.

Sihol menambahkan, klaim kemenangan BPN dalam Pilpres 2019 itu membuat sebagian publik berpersepsi bahwa hitung cepat lembaga survei adalah produk kebohongan.

"Seyogyanya, para ilmuwan berjalan di depan, laksana memegang obor dalam kegelapan malam. Selanjutnya, biarkan masyarakat menilai dan menentukan sikap sendiri," ujar Sihol.

KPU saat ini tengah melakukan rekapitulasi secara berjenjang hingga 22 Mei 2019. Setelah itu, KPU akan mengumumkan pemenang Pemilu 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com