Penggalangan itu ia lakukan dari sumbangan warga di Sumbar, teman-teman bisnisnya, dan caleg DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota dari Partai Gerindra.
"Dana ada yang dari kantong sendiri, ada yang dari sumbangan warga dan teman-teman, dan banyak bantuan dari caleg tandeman Partai Gerindra," paparnya.
Baca juga: Cerita Caleg: Menangis Saat Minta Restu Keluarga hingga Datangi 712 Titik
Ia mengaku, biaya kampanyenya banyak dibantu oleh caleg DPRD Gerindra dapil Sumbar. Tak hanya dana yang dibantu, para caleg tandeman tersebut juga mengampanyekan Andre dari Senin-Kamis.
"Saya kan hari Jumat, Sabtu, dan Minggu aja ke dapil, sisanya di Jakarta. Di luar hari itu, para caleg yang bekerja," ungkapnya.
Menjelang pelaksanaan pemilu yang dihelat 17 April 2019, Andre kian meningkatkan kunjunganya di dapil.
Hal itu pun kerap menuai kritikan dari keluarganya. Sang istri hingga anaknya mengeluhkan rutinitas kampanye.
"Karena dapilnya jauh, saya harus meninggalkan keluarga juga kan. Anak-anak sampai istri mengeluh karena saya terlalu lama di dapil dan di hari biasa saya juga bekerja sebagai jubir Prabowo dan Gerindra di berbagai media massa," ujar Andre.
Adapun untuk dana saksi dan dana kampanye partai, Andre mengaku, biaya untuk dua kegiatan tersebut dihimpun secara gotong royong dari para caleg Gerindra.
Ke depan, Andre berharap Pemilu 2024 tidak memakan banyak waktu kampanye yang panjang seperti Pemilu 2019.
Menurut dia, idealnya durasi kampanye cukup tiga bulan saja agar biaya politik yang dikeluarkan pun tidak besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.