Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan PKS Diprotes Masyarakat, Ini Kata KPU

Kompas.com - 05/04/2019, 18:28 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) angkat bicara soal video iklan kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dinilai warganet menstigma penyandang disabilitas mental.

Menurut Komisioner KPU Wahyu Setiawan, iklan kampanye peserta pemilu seharusnya bersifat edukatif dan menghormati seluruh pihak. Sebab, iklan diharapkan mampu mendorong partisipasi politik warga negara.

"Kita tentu berharap peserta pemilu itu dalam membuat iklan kampanye Pemilu 2019 bersifat edukasi, kemudian menghormati semua pihak dan mendorong partisipasi politik warga," kata Wahyu di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).

Baca juga: Polri: Situasi Kampanye Terbuka Sangat Kondusif

Wahyu mengatakan, jika ada warga, pemilih, kelompok masyarakat, atau peserta pemilu yang merasa dirugjkan oleh kelompok tertentu, dapat melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Selanjutnya tergantung kajian Bawaslu menganggap itu sesuatu yang bisa ditindaklanjuti atau tidak," ujar Wahyu.

"Tetapi prinsipnya itu setiap warga negara punya hak untuk merespons iklan layanan masyarakat apabila dirasa merugikan pihak-pihak tertentu," sambungnya.

Warganet memprotes video iklan yang mengkampanyekan Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) pada Pemilu 2019. Sebab, iklan berdurasi sekitar 1 menit itu dianggap menstigma penyandang disabilitas mental.

Dalam iklan tersebut, digambarkan bahwa seorang mantan sopir yang juga penyandang disabilitas mental, membawa kabur seorang perempuan saat suaminya yang merupakan seorang sopir menghentikan truknya karena suatu kebutuhan.

Baca juga: Dinilai Menstigma Penyandang Disabilitas Mental, Iklan PKS Diprotes

Sebagai bentuk protes terhadap iklan itu, warganet ramai-ramai menandatangani petisi di Change.org. Petisi berjudul "Stop Iklan Kampanye Pemilu yang Menstigma Disabilitas Mental" itu dibuat pada Kamis (4/4/2019).

Petisi ini digalang oleh Aliansi Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa yang terdiri dari sembilan lembaga. Hingga pukul 08.50 WIB pada Jumat (5/4/2019), sudah ada 2.585 orang yang menandatangani petisi ini.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang akan menggerakkan "people power" jika ada kecurangan pemilu. KPU meminta semua pihak menaati prosedur hukum yang berlaku dalam negara demokrasi. Komisioner KPU Wahyu Setiawan menyatakan KPU melibatkan semua pihak terkait pengawasan pemilu dan pilpres, termasuk meminta para peserta pemilu mengirimkan timnya masing-masing untuk memantau pemungutan suara di TPS sehingga tidak menimbulkan kecurigaan. Sementara, Ketua Bawaslu Abhan menegaskan kepada pihak yang merasa dirugikan atau merasa terjadi kecurangan, sudah ada mekanisme gugatan yang diatur dalam undang-undang. #AmienRais #PeoplePowerAmien #Pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com