JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin sekaligus Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyatakan, pihaknya membentuk tim khusus untuk menghadapi debat capres pada 17 Januari 2019.
"Kami juga menyiapkan debat pertama capres pada 17 Januari dengan membentuk tim khusus yang dibuat untuk mengidentifikasi," kata Romi, sapaannya, saat ditemui di kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (17/12/2018) malam.
Baca juga: Korupsi Orba Dinilai Penting Jadi Materi Debat Capres
Ia mengatakan, tim tersebut terdiri dari akademisi dan para pakar lintas profesi serta didukung oleh sejumlah ahli di 34 sektor kementerian.
"Misalnya, kalau bicara keuangan kan bukan sekadar perbankan tetapi makro, mikro kemudian kita bicara fiskal policy, jadi banyak yang kami libatkan. Sekarang kami masih melakukan pembentukan (tim khusus) kemudian penajaman sebagai persiapan debat," lanjut Romi.
Baca juga: KPU Disarankan Masukan Isu Budaya dalam Debat Capres
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan partai politik membahas opsi skema pertanyaan atau soal yang akan ditanyakan kepada calon presiden dan wakil presiden dalam debat.
Ketua KPU Arief Budiman menuturkan, salah satu opsi adalah pertanyaan terbuka yakni menyampaikan soal yang akan ditanyakan kepada pasangan calon terlebih dahulu sebelum ditanyakan di forum debat.
Baca juga: KPU dan Dino Patti Djalal Bahas Materi Debat Capres-Cawapres
Opsi lain, pertanyaan diajukan di forum debat tanpa disampaikan terlebih dahulu atau skema pertanyaan tertutup.
Opsi lainnya adalah skema campuran, pertanyaan tertutup dan terbuka.
"Soalnya ini mau dibuka, ditutup, atau dicampur. Jadi misalnya ada soal yang sifatnya terbuka, jadi semua (paslon) dikasih, semua sudah tahu apa pertanyaannya dalam debat. Terus ada sesi yang pertanyaannya tertutup, itu berasal dari masing-masing kandidat," ujar Ketua KPU Arief Budiman di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jumat (14/12/2018).