Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Disarankan Masukan Isu Budaya dalam Debat Capres

Kompas.com - 04/12/2018, 20:27 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) disarankan untuk memasukan isu budaya dalam materi debat calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan organisasi yang bergerak dalam bidang kebudayaan bernama Mufakat Budaya Indonesia (MBI), saat mendatangi kantor KPU siang tadi, Selasa (4/12/2018).

Menurut Koordinator MBI Radhar Panca Dahana, isu budaya penting untuk dimasukan dalam materi debat.

"Kalau tidak memahami kebudayaan, bagaimana mengerti bangsanya, karena bangsanya dibentuk oleh budaya," kata Radhar seusai pertemuan.

Radhar menyebut, seseorang yang tidak memahami isu kebudayaan, tidak layak memimpin bangsa.

Oleh karenanya pengetahuan pasangan calon presiden dan wakil presiden terkait isu kebudayaan harus diuji, salah satunya melalui debat. 

"Kalau dia tidak mengerti bangsanya, dia tidak punya legalitas apa untuk mengatur orang," tuturnya. 

Lebih lanjut, penulis buku Manusia Istana itu mengatakan pihaknya siap membantu KPU untuk membantu menyusun materi debat.

Sementara, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan isu kebudayaan sebagai materi debat.

"Budaya pasti bisa mengambil salah satu sesi di antara lima kali debat itu, tapi juga mesti berbagi, tidak mungkin hari itu kita hanya membahas satu isu, pasti ada isu yang lain," kata Arief.

Baca juga: KPU dan Dino Patti Djalal Bahas Materi Debat Capres-Cawapres

Arief juga menyebut, MBI dapat ikut berkontribusi dalam penyusunan materi debat, dengan cara mengirimkan delegasi mereka sebagai tim panelis.

Selain itu, MBI juga dapat ikut berperan dalam debat sebagai moderator. Tetapi, nantinya, moderator yang dipilih tetap harus berdasar kesepakatan pasangan calon.

Selain Radhar, hadir pula budayawan Niniek L Karim, Mohammad Sobary, Suhadi Senjaya, Olivia Zalianty, dan Connie Rahakundi. Sementara perwakilan KPU diwakili oleh Arief Budiman, dan dua komisioner KPU, Ilham Saputra dan Hasyim Asy'ari.

Kompas TV Bagaimana menjaga agar seluruh proses pemilihan presiden bisa berjalan aman dan damai? Kita bahas bersama Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan kemudian ada juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amruf, Ace Hasan Syadzily, serta Pengamat Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk, dan melalui sambungan telepon dengan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com