Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2018, 11:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, stabilitas politik nasional mengalami naik turun selama 4 tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Hal itu disampaikan Wiranto saat memaparkan kinerja Kemenko Polhukam dalam acara empat tahun kerja pemerintah di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

"Stabilitas politik naik-turun, 'panas-dingin' tetapi enggak sampai mendidih. Yang penting kan itu," ujar Wiranto.

Mantan Panglima ABRI itu mengatakan, situasi ini tak hanya bisa dirasakan, tetapi juga jika dilihat dari indeks demokrasi di Indonesia.

Baca juga: Ini Capaian Kementan dalam 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks demokrasi Indonesia mengalami kenaikan dari 70,09 pada 2016 menjadi 72,11 pada 2017.

Akan tetapi, sempat turun dari 72,82 pada 2015 menjadi 70,09 pada 2016.

Menurut Wiranto, penurunan itu karena adanya tambahan indikator penilaian.

Selain itu, sejumlah hal juga menjadi sorotan, mulai dari penggunaan fasilitas negara saat pilkada hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak netral.

Tak hanya soal indeks demokrasi, Wiranto juga menyebut indeks kerukunan beragama. Ia mengakui terjadi penurunan dari 2016 ke 2017.

Baca juga: Ini Alasan Banyak Bandara Dibangun di Papua Selama 4 Tahun Jokowi-JK

Wiranto mengatakan, penurunan indeks kerukunan beragama terjadi karena adanya kecenderungan penggunaan agama sebagai simbol ddalam kontestasi pilkada.

Hal itu ditambah dengan penyebaran berita bohong atau hoaks yang masif di media sosial.

Meski demikian, kata Wiranto, kerukunan umat beragama di Indonesia tetap baik karena pemerintah sudah megambil sejumlah kebijakan.

Berdasarkan hasil survei nasional kerukunan umat beragama Kementerian Agama, indeks berada di angka 72,27. Angka ini turun dari 2016 lalu yang ada di angka 75,47.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com