Dalam pertemuan tersebut disepakati beberapa solusi yang ditawarkan koalisi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di sektor perekonomian.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Fuad Bawazier, memprediksi kondisi ekonomi Indonesia akan semakin memburuk.
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu memperkirakan pelemahan nilai tukar rupiah akan terus terjadi hingga 2019 dan mencapai kurs Rp 16.000 per dolar AS.
"Kurs rupiah sekarang cenderung masih melemah. Tren atau indikasinya itu masih sama bahkan memburuk," ujar Fuad saat memberikan keterangan seusai pertemuan.
"Sumber-sumber ekonomi di pasar juga cenderung memburuk sehingga akan ada pelemahan rupiah berlanjut sampai tahun 2019. Tentu pelan atau lambat akan berdampak yang sangat berat. Sehigga tak bisa dilakukan lagi business as usual oleh pemerintah," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, ahli ekonomi Rizal Ramli memaparkan tiga langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi dalam jangka pendek.
1. Kurangi Impor Komoditas Besar
Rizal menyarankan pemerintah mengurangi impor 10 item komoditas yang paling besar. Kuantitas impor komoditas besar tersebut mencapai 67 persen dari keseluruhan impor Indonesia.
Salah satu impor yang seharusnya dikurangi adalah baja dari China. Mantan Menko Kemaritiman itu menilai, saat ini pemerintah terlalu banyak mengimpor baja dari China dan dijual dengan harga yang sangat murah.
Akibatnya, Krakatau Steel sebagai BUMN penghasil baja mengalami kerugian karena tak mampu bersaing dengan produk baja dari China.
Oleh karena itu, Rizal meminta pemerintah menerapkan kebijakan antidumping sebesar 25 persen terhadap produk baja dan turunannya.
Dumping merupakan praktik menjual barang di pasar luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari harga di pasar dalam negeri.
"Otomatis baja impor akan turun, impor kita akan turun 5 miliar dollar. Jangan fokus dengan yang kecil-kecil (komoditas impor), cuma bedak, lipstik, tasbih, yang total impornya hanya 5 miliar dollar AS satu tahun," ujar Rizal.
2. Menaikkan Pajak Impor Mobil
Rizal juga meminta pemerintah mengurangi impor produk kendaraan bermotor, khususnya mobil, yang dinilai sudah terlalu banyak.
Pengurangan impor, kata Rizal, dapat dilakukan pemerintah dengan cara menaikkan pajak pembelian dan pajak impor.
3. Mewajibkan Hasil Ekspor Masuk Sistem Perbankan
Upaya lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah mewajibkan seluruh hasil ekspor Indonesia masuk dalam sistem perbankan dalam negeri.
Menurut Rizal, saat ini hanya 20 persen hasil ekspor yang disimpan di dalam negeri. Sisanya, para pengekspor memilih untuk menyimpanya di luar negeri, seperti Singapura dan Hong Kong.
"Satu tahun harus ditahan dulu di bank di Indonesia kecuali ada underline transaction. Kita enggak larang ini uang mereka, silakan. Tetapi masukkan dulu ke dalam sistem. Otomatis nanti cadangan devisa kita membaik, kurs lebih stabil," kata Rizal.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/06/09160951/prediksi-ekonomi-ri-memburuk-kubu-prabowo-tawarkan-solusi-ini