Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hoaks Pekan Ini, dari Pesan Salah Kirim Paket hingga Lelang Bea Cukai

Kompas.com - 22/09/2018, 18:43 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, media sosial seolah menjadi kebutuhan masyarakat. Mudahnya mendapatkan suatu informasi menjadi salah satu keuntungan yang didapatkan.

Media sosial membuat suatu informasi dengan mudahnya tersebar. Sebagai masyarakat, kita diharuskan kritis apabila menerima segala informasi yang ada di media sosial.

Pastikan informasi yang kita terima berasal dari sumber terpercaya. Karena, sekarang ini dengan mudah kita temui informasi di mana setelah ditelusuri ternyata info tersebut tidak benar atau hoaks.

Kompas.com merangkum hoaks sepekan ini. Apa saja? Berikut ulasannya:

1. Hoaks Sindikat Narkoba Bermodus Paket

Informasi tersebut beredar melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Pesan yang tersebar seolah-olah dari Kapolda itu mengimbau ketua RT dan ketua RW agar berhati-hati terhadap barang paketan luar negeri dan dalam negeri.

Disebutkan, sindikat narkoba memiliki modus salah kirim paket untuk mengedarkan barang haram tersebut. Sehingga penerima dapat dijadikan sebagai tersangka.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjend Pol Dedi menegaskan pesan tersebut bohong atau hoaks.

Baca selengkapnya: Baca juga: [HOAKS] Pesan soal Sindikat Narkoba Bermodus Salah Kirim Paket

2. Hoaks Video Ricuh Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Gedung MK

Video beredar di media sosial, menyebutkan terjadi kericuhan unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Rachmad Wibowo mengatakan telah mengamankan pelaku penyebar video hoaks tersebut.

Video ini viral di media sosial Facebook. Para tersangka dianggap melanggar Pasal 14 Ayat 2 dan Pasal 15 KUHP.

Baca selengkapnya : Baca juga: [HOAKS] Video Ricuh Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Gedung MK

3. Hoaks Surat Panggilan Tes Seleksi Karyawan Baru PT Waskita Karya

Hoaks ini berbentuk sebuah surat panggilan seleksi lanjutan kepada para peserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Surat tersebut seolah-oleh dikeluarkan oleh PT Waskita Karya.

Terdapat dua surat palsu. Pertama surat yang dikeluarkan di Jakarta. Kedua surat dikeluarkan di Denpasar.

Inti dari surat bodong ini adalah sama, yaitu mencantumkan 20 nama peserta yang dinyatakan berhak mengikuti tes lanjutan perekrutan karyawan baru.

Nama peserta diwajibkan memesan tiket dan tempat penginapan ke agen travel yang telah ditentukan oleh panitia.

Baca selengkapnya: Baca juga: [HOAKS] Surat Panggilan Tes Seleksi Karyawan Baru PT Waskita Karya

4. HOAKS Pesan Lelang atas Nama Bea Cukai

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan pesan yang beredar di media sosial mengenai mekanisme lelang dan dua cara sistem pembayaran adalah hoaks.

Informasi palsu yang beredar itu mengatasnamakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu. Pesan ini juga menyebutkan jika pihak Bea Cukai bekerja sama dengan pihak Samsat.

Di sini disebutkan, pembeli barang lelang diwajibkan membayarkan uang melalui bank. Harga mobil yang dilelang berkisar Rp 70 juta - Rp 330 juta.

Baca selengkapnya: Baca juga: [HOAKS] Pesan Bermodus Lelang Mengatasnamakan Ditjen Bea dan Cukai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
'Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan'

"Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com