Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Poin Penting yang Akan Dibicarakan PAN dengan Demokrat

Kompas.com - 25/07/2018, 18:23 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) malam ini, Rabu (25/7/2018).

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membeberkan tiga hal yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut.

Pertama, keduanya akan membicarakan tentang rumusan platform koalisi partai. Platform tersebut merupakan haluan atau panduan kerja, yang akan diturunkan dari visi partai koalisi yang akan terbentuk.

Baca juga: Soal Capres-Cawapres, Wasekjen PAN Sebut yang Penting Turunkan Ego Sektoral

Platform tersebut akan diwujudkan menjadi janji dan program yang akan dikampanyekan kepada publik.

"Jadi koalisi yang nanti harus dibangun berdasarkan platform koalisi yang betul-betul mencerminkan hal-hal yang menjadi perhatian, tantangan, peluang, ancaman bangsa Indonesia ke depan dalam perspektif ideologi politik, budaya, ekonomi, dan sebagainya," kata Viva Yoga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Poin kedua yaitu terkait penataan organisasi pemenangan. Yoga menginginkan tim pemenangan tersebut melibatkan semua partai koalisi.

Baca juga: Waketum PAN: Ijtihad Politik Kami Mengambil Jalur Perjuangan di Luar Petahana

Selain itu, tim tersebut juga diharapkan dapat menampung aspirasi dari tingkat daerah hingga desa.

Topik terakhir terkait dengan posisi dan kompisisi pasangan capres-cawapres yang akan diusung.

Yoga menjabarkan beberapa kriteria terkait calon yang perlu disepakati oleh partai koalisi, yaitu memiliki integritas, kapabilitas, serta elektabilitas.

Baca juga: Soal Koalisi, PAN Minta Semua Opsi Cawapres Dibuka

Nantinya, penetapan pasangan tidak akan dilakukan melalui voting, melainkan musyawarah mufakat kolektif kolegial.

Sampai saat ini, PAN masih kukuh untuk mengusung ketua umumnya, Zulkifli Hasan, sebagai cawapres.

"PAN akan tetap mengajukan Zulkifli Hasan sebagai cawapres, tetapi PAN kan tidak boleh semau hati karena mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan di pilpres juga," jelas Yoga.

Baca juga: Sekjen PDI-P: Kami Berharap PAN Bergabung Dukung Jokowi

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan antara SBY dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (24/7/2018) malam.

Setelah pertemuan tersebut, Partai Demokrat dan Partai Gerindra belum membuat kesepakatan soal posisi calon wakil presiden bagi Prabowo. Namun, SBY memastikan koalisi Demokrat dan Gerindra dibangun untuk membawa Prabowo sebagai calon presiden.

Selanjutnya, masih akan diadakan pertemuan-pertemuan lain untuk membahas hal-hal secara detil dan teknis.

Kompas TV Partai Amanat Nasional masih bersikeras memajukan kadernya menjadi cawapres di Pilpres 2019.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com