Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Penentuan Cawapres Jokowi Harus Perhatikan Keinginan Mitra Koalisi

Kompas.com - 10/07/2018, 19:03 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Golkar Sarmuji mengatakan penentuan calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 akan sangat menentukan keutuhan koalisi partai pendukung.

Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa pembicaraan terkait penentuan cawapres harus dilakukan setara dengan memperhatikan keinginan seluruh partai pendukung.

"Kami berharap koalisi utuh karena itu pembicaraan cawapres harus dilakukan dalam kapasitas yang setara, harus dibicarakan dalam suasana yang bersahabat dengan memperhitungkan semua keinginan mitra koalisi,"ujar Sarmuji saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7/2018).

"Kalau tidak nanti jadi suatu yang betul-betul krusial," ucap dia.

Baca juga: Sekjen PDI-P: Cawapres Jokowi Sudah Ada, Hasil Kesepakatan dengan Partai Lainnya

Menurut Sarmuji, hingga saat ini belum ada pembicaraan terkait cawapres di antara mitra koalisi.

Kendati demikian, Presiden Joko Widodo mengaku sudah memutuskan nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya maju dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.

Namun, Jokowi belum bersedia mengumumkan nama tersebut kepada publik.

Kemudian, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sempat bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Pertemuan itu berlangsung di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/7/2018).

Baca juga: Cawapres di Kantong Jokowi dan Reaksi Ketum Parpol Koalisi...

Hasto mengakui bahwa pertemuan tersebut juga membahas cawapres bagi Jokowi.

"Semua masih menunggu waktu, belum ada kejelasan. Kami kan masih membaca dalam samar. Tetapi nanti akan dirundingkan sesama mitra koalisi," kata Sarmuji.

Selain itu, Sarmuji mengungkapkan bahwa partainya akan menyiapkan langkah-langkah negosiasi jika Presiden Jokowi tidak memilih Ketua Umum Partai Golkar sebagai cawapres.

Diketahui, Golkar mengusulkan Airlangga sebagai salah satu kandidat cawapres pendamping Jokowi.

"Negosiasi bukan cuma urusan cawapres saja, ada menteri, ada jabatan politik lain semuanya bisa dinegosiasikan asal musyawarahnya dalam keseteraan," tutur Sarmuji.

Kompas TV Partai Demokrat akan memberi sanksi bagi TGB yang dianggap melanggar etika partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com