Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguatnya Optimisme Oposisi dan "Warning" Bagi Presiden Jokowi

Kompas.com - 29/06/2018, 12:05 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV PDI-P juga menegaskan proses demokrasi di pemilu harus jauh dari sentimen SARA, ujaran kebencian, dan berita bohong.

"Ini menjadi warning buat Pak Jokowi. Saya makin yakin tesis bahwa determinasi kekuatan Islam itu wajib dirangkul," kata Nusron di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta, Rabu (27/6/2018).

Baca juga: Usai Pilkada, PPP dan Golkar Rapatkan Barisan Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Pandangan yang berbeda diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau akrab disapa Romy.

Romy menilai kemenangan koalisi pemerintah di sejumlah Pilkada 2018 memperbesar peluang terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.

Hal itu terutama jika mengacu pada hasil pilkada di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca juga: Golkar Anggap Suara Oposisi di Pilkada Tak Ancam Koalisi Jokowi

Jika berkaca pada Pilpres 2014, kemenangan Jokowi ditentukan di tiga provinsi tersebut.

"Jadi bagi kami, kemenangan dalam sejumlah pilkada bersama koalisi pendukung Jokowi di tingkat nasional menguatkan keterpilihan Jokowi dan menjadi modal politik yang kuat untuk meneruskan kepemimpinan beliau di periode kedua," ujar Romy di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Setelah kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Uu yang diusung PPP, PKB dan Nasdem dan Partai Hanura, Romi yakin peta bakal berubah. 

Baca juga: Menang di 3 Pilgub Jawa, PPP Nilai Kekuatan Politik Santri Masih Dominan

Lebih lanjut, Romi mengatakan, setelah kemenangan Ridwan Kamil-Uu disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), PPP memiliki kewajiban untuk mengawal Jokowi memenangkan Pilpres 2019.

Sebab, Uu merupakan kader PPP yang nantinya akan duduk sebagai Wakil Gubernur mendampingi Ridwan Kamil.

Romi menambahkan, pada Pilpres 2014, Jokowi kalah dengan selisih 4,6 juta suara dari Prabowo Subianto di Jawa Barat.

"Sehingga posisi kami di Jabar memiliki tugas lebih untuk memutar kemenangan Jokowi di 2019. Jateng dan Jatim yang juga dimenangkan koalisi nasional pemerintahan Jokowi, juga memastikan untuk kami mengawal lebih kuat lagi," sambung Romi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com