"Ini menjadi warning buat Pak Jokowi. Saya makin yakin tesis bahwa determinasi kekuatan Islam itu wajib dirangkul," kata Nusron di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta, Rabu (27/6/2018).
Baca juga: Usai Pilkada, PPP dan Golkar Rapatkan Barisan Dukung Jokowi di Pilpres 2019
Pandangan yang berbeda diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau akrab disapa Romy.
Romy menilai kemenangan koalisi pemerintah di sejumlah Pilkada 2018 memperbesar peluang terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.
Hal itu terutama jika mengacu pada hasil pilkada di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca juga: Golkar Anggap Suara Oposisi di Pilkada Tak Ancam Koalisi Jokowi
Jika berkaca pada Pilpres 2014, kemenangan Jokowi ditentukan di tiga provinsi tersebut.
"Jadi bagi kami, kemenangan dalam sejumlah pilkada bersama koalisi pendukung Jokowi di tingkat nasional menguatkan keterpilihan Jokowi dan menjadi modal politik yang kuat untuk meneruskan kepemimpinan beliau di periode kedua," ujar Romy di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Setelah kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Uu yang diusung PPP, PKB dan Nasdem dan Partai Hanura, Romi yakin peta bakal berubah.
Baca juga: Menang di 3 Pilgub Jawa, PPP Nilai Kekuatan Politik Santri Masih Dominan
Lebih lanjut, Romi mengatakan, setelah kemenangan Ridwan Kamil-Uu disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), PPP memiliki kewajiban untuk mengawal Jokowi memenangkan Pilpres 2019.
Sebab, Uu merupakan kader PPP yang nantinya akan duduk sebagai Wakil Gubernur mendampingi Ridwan Kamil.
Romi menambahkan, pada Pilpres 2014, Jokowi kalah dengan selisih 4,6 juta suara dari Prabowo Subianto di Jawa Barat.
"Sehingga posisi kami di Jabar memiliki tugas lebih untuk memutar kemenangan Jokowi di 2019. Jateng dan Jatim yang juga dimenangkan koalisi nasional pemerintahan Jokowi, juga memastikan untuk kami mengawal lebih kuat lagi," sambung Romi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.