JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai, koalisi Presiden Joko Widodo tak merasa terancam dengan besarnya perolehan kandidat yang diusung partai oposisi pada Pilkada Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Airlangga menanggapi perolehan suara pasangan calon Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Jawa Barat dan Sudirman Said-Ida Fauziyah di Jawa Tengah.
Di Jawa Barat, Sudrajat-Syaikhu berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas memperoleh suara sebanyak 29,53 persen. Sementara itu pasangan calon Sudirman-Ida di Jawa Tengah memperoleh suara sebesar 41,66 persen.
Jumlah itu tak berbeda jauh dari pasangan yang unggul di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memperoleh suara sebesar 32,54 persen.
Sedangkan di Jawa Tengah, pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin memperoleh suara sebesar 58,34 persen.
"Di Jabar itu kandidatnya ada empat dan yang potensi menang itu kan dari partai pendukung Pak Jokowi juga," kata Airlangga di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jakarta, Rabu (27/6/2018).
Baca juga: SBY Duga Faktor 'Asal Bukan Pendukung Jokowi' Angkat Suara Sudrajat-Syaikhu
Ia menilai, perolehan suara Sudrajat-Syaiku tak mengancam koalisi Jokowi.
Sebab pasangan Ridwan-Uu dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi serta TB Hasanuddin-Anton Charliyan jika yang diusung partai pendukung Jokowi di pemerintahan jika perolehan suaranya ditotal masih lebih besar dari Sudrajat-Syaikhu.
Sementara itu di Jawa Tengah, Airlangga memprediksi besarnya perolehan suara Sudirman-Ida terbantu dengan pemilih PKB yang sedianya pendukung Jokowi.
"Angkanya kan tidak signifikan di Jabar. Di Jateng kan didukung partai lain, tidak sendirian, PKB juga," ucap Menteri Perindustrian itu.