Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Ada Negara yang Tak Mau Diajak Kerja Sama dalam Pemberantasan Narkotika

Kompas.com - 28/05/2018, 12:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Arman Depari menyatakan, penyelundupan 15.487 butir pil ekstasi yang baru saja diungkap oleh BNN dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) berasal dari Belgia.

Secara umum, pengiriman pil ekstasi berasal dari negara-negara di kawasan Eropa Barat.

"Umumnya khusus untuk ekstasi berasal dari Eropa Barat," kata Arman dalam konferensi pers di Kantor DJBC, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Baca juga: Bongkar Penyelundupan Katinon, BNN dan Ditjen Bea Cukai Temukan Modus Baru

Arman mengungkapkan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara yang menjadi sumber pengiriman pil ekstasi. Beberapa negara tersebut antara lain Belgia, Jerman, Perancis, Polandia, dan Belanda.

Beberapa negara bisa diajak kerja sama dengan BNN. Akan tetapi, imbuh Arman, ada juga negara yang tidak kooperatif dalam kerja sama pemberantasan peredaran pil ekstasi.

"Salah satu negara yang tidak mau diajak kerja sama adalah Belanda," ungkap Arman.

Baca juga: Bawa Sabu dan Ekstasi dari Malaysia, BNN Tembak Mati 2 Bandar Narkoba

Ia menyebut, pihaknya menyayangkan sikap Belanda yang tidak mau kooperatif. Padahal, sumber utama peredaran pil ekstasi di Indonesia adalah berasal dari Belanda.

 

"(Untuk kasus) Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Belanda juga kurang begitu kooperatif. Sudah beberapa kali pertemuan, pembicaraan dengan pihak sana. Kasus-kasus pengiriman narkoba ekstasi belum ditangani baik," jelas Arman.

Adapun terkait kasus peredaran pil ekstasi dengan jasa pengiriman pos atau kurir, beberapa daerah yang marak sebagai tujuan pengiriman adalah Jakarta, Jawa Tengah, dan Surabaya. Di Surabaya sendiri, BNN mengungkap sebanyak 11 kasus.

Baca juga: Gagalkan Kurir yang Bawa 20 Kg Sabu, BNN Klaim Selamatkan 100.000 Jiwa

Selain itu, pengiriman juga banyak dilakukan ke Bali. Untuk kasus pengiriman pil ekstasi ke Pulau Dewata tersebut, Arman mengaku jumlahnya lebih banyak ketimbang yang diungkap di Surabaya.

"Pengiriman yang dari Belgia ditujukan kepada pemesan yang berasal dari beberapa daerah tersebut. Ke Bogor, Bekasi, Jakarta, dan Sulawesi juga," terang Arman.

Kompas TV Barang bukti yang dimusnahkan disita sepanjang bulan Maret hingga awal April 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com