Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Buktikan Keterangan Fredrich Tidak Benar Lewat Pemutaran Video

Kompas.com - 07/05/2018, 20:27 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memutar tayangan video dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (7/5/2018).

Video tersebut sengaja ditampilkan jaksa untuk membuktikan keterangan terdakwa Fredrich Yunadi yang menyangkal salah satu fakta.

"Jika diizinkan kami akan putarkan rekaman penyidik untuk membuktikan fakta yang tadi disangkal oleh terdakwa," ujar jaksa KPK Roy Riady.

Baca juga : Penyidik Akui Fredrich Yunadi Sempat Bikin Ribut hingga Diusir Perawat

Awalnya, penyidik KPK Riska Anungnata yang dihadirkan sebagai saksi mengatakan, Fredrich Yunadi sempat tidak dapat menunjukkan surat kuasa pengacara saat penyidik menggeledah kediaman Setya Novanto pada 15 November 2017 lalu.

Menurut Riska, pada saat itu Fredrich sempat keluar dari kediaman Novanto dan mengambil beberapa dokumen yang berada di dalam mobilnya.

Namun, setelah mengambil beberapa dokumen, menurut Riska, Fredrich tetap tidak dapat menunjukkan surat kuasa yang menerangkan bahwa dia adalah pengacara Setya Novanto.

Baca juga : Fredrich Yunadi: Saya Dibilang Pengacara Bakpao, Ya Alhamdulillah...

Namun, keterangan Riska itu dibantah dengan tegas oleh Fredrich. Dia menilai, keterangan Riska yang disampaikan di pengadilan itu tidak benar dan tidak sesuai fakta.

"Mana mungkin saya mengambil dokumen ke mobil, apalagi mobil saya itu diparkir di seberang rumah Pak Novanto. Di luar sangat ramai, kalau saya keluar sudah tidak bisa masuk lagi," kata Fredrich.

Atas bantahan itu, Riska sempat menanyatakan ragu-ragu. Ia tidak dapat mengingat dengan jelas apakah Fredrich sempat keluar dan mengambil dokumen di mobilnya.

Baca juga : Otto Hasibuan: Seharusnya KPK Beri Akses Peradi Periksa Fredrich Yunadi

Namun, jaksa KPK ternyata memiliki rekaman video yang diambil oleh tim penyidik saat menggeledah rumah Setya Novanto. Video tersebut menayangkan secara jelas saat Fredrich duduk dan berbicara dengan penyidik KPK di ruang tamu kediaman Novanto.

Video tersebut bahkan menayangkan secara utuh saat Fredrich keluar dari rumah Novanto menuju mobilnya, dan kembali lagi ke dalam rumah Novanto untuk menemui penyidik.

"Ternyata memang benar ingatan saya. Saya semakin yakin yang bersangkutan keluar mengambil tas untuk ambil dokumen surat kuasa, tetapi tetap tidak bisa menunjukkan," kata Riska.

Kompas TV Bimanesh menyebutkan kecelakaan mobil yang ditumpangi Setya Novanto merupakan rekayasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com