Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Kepercayaan Diri Cak Imin Jadi Kunci Kemenangan Jokowi di Pilpres 2019?

Kompas.com - 27/03/2018, 07:25 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Kompas TV Menurut Jokowi, posisi Cak Imin di pimpinan MPR adalah hal yang baik.

Jazilul juga memprediksi Cak Imin tak akan merapat ke kubu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Kalau menyeberang juga cawapres posisinya. Sama saja," ucapnya.

Meski demikian, Jazilul tetap yakin Presiden Jokowi akan memilih Cak Imin sebagai Cawapres.

Ia menilai komunikasi antara Cak Imin dan Presiden Jokowi berlangsung baik dalam membicarakan kelanjutan koalisi.

"Pada intinya, bagus. Artinya komunikasinya cair, mendialogkan secara santai terkait dengan kelanjutan koalisi," kata Jazilul.

Cawapres tak berpengaruh

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai faktor calon wakil presiden tidak akan berpengaruh terhadap kemenangan Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Menurut Yunarto, elektabilitas Jokowi saat ini justru ditentukan oleh faktor kinerja.

"Sebetulnya saya pribadi juga melihat apakah faktor wapres juga jadi faktor utama yang akan mempengaruhi kemenangan di 2019. Menurut saya tidak, faktor Jokowi dan kinerjanya sendiri kok," ujar Yunarto saat ditemui di Rakernas Partai Golkar, Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Tak hanya Cak Imin, belakangan, sejumlah nama muncul dari kalangan parpol dan non-parpol untuk diusulkan sebagai cawapres pendamping Jokowi.

Partai Hanura misalnya, mengusulkan nama Wiranto yang saat ini menjabat sebagai Menko Polhukam. Dari kalangan masyarakat sipil, nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sempat mencuat.

Namun, Yunarto melihat seluruh nama yang muncul tersebut tak satupun yang mampu mengangkat elektabilitas Jokowi.

"Kalau kita lihat survei-survei kan tidak ada satupun nama yang bisa mengangkat nama Jokowi sangat tinggi. rata-rata nama itu hanya nebeng," ucapnya.

Yunarto justru melihat posisi cawapres lebih memberikan keuntungan terhadap partai politik.

Siapapun yang menjadi pendamping Jokowi, kata Yunarto, partai pengusung akan mendapatkan tingkat elektoral yang tinggi dalam pemilu legislatif. Sebab, Pileg dan Pilpres 2019 mendatang akan digelar secara serentak.

"Siapapun yang mendapatkan cawapres Jokowi, partai tersebut akan mendapatkan limpahan suara, bonus elektoral karena Pilpres dilaksanakan bersamaan dengan Pileg," kata Yunarto.

"Makanya jangan-jangan pertarungan terbesar 2019 bukan di perebutan presiden, karena sepertinya Jokowi terlalu kuat, tapi di perebutan calon wakil presiden," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com