Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Kepercayaan Diri Cak Imin Jadi Kunci Kemenangan Jokowi di Pilpres 2019?

Kompas.com - 27/03/2018, 07:25 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar nampaknya menjadi satu-satunya tokoh yang optimistis dan percaya diri akan digandeng Presiden Joko Widodo menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Politisi yang akrab disapa Cak Imin itu yakin Presiden Jokowi akan menawarkan dirinya posisi sebagai cawapres meski beberapa parpol sudah mengajukan sejumlah nama untuk disandingkan.

"Saya masih optimistis Pak Jokowi akan mengajak saya," ujar Cak Imin saat ditemui di Gedung Serbaguna Masjid Baiturrahman, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Rasa optimistis Cak Imin semakin bertambah setelah bertemu Presiden Jokowi, Jumat (23/3/2018) lalu di Istana Kepresidenan Jakarta.

Baca juga : Cak Imin: Kunci Kemenangan Jokowi Ada di PKB

Menurut Cak Imin, dirinya memiliki kecocokan yang positif dengan sosok Jokowi.
Bahkan, ia menyebut kunci kemenangan Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang ada di PKB.

Cak Imin menilai pemilihan presiden 2014 lalu dapat menjadi indikator. Ia mengklaim partainya menyumbang 11 juta suara untuk Jokowi-Jusuf Kalla. Meski, Cak Imin juga mengakui bahwa "arah angin" bisa saja berubah. Cak Imin menyebut, bergantung pada takdir.

Lantas, apakah PKB akan mencabut dukungan kepada Jokowi jika Cak Imin tak dipilih sebagai cawapres?

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menuturkan bahwa partainya belum membicarakan terkait kemungkinan tersebut.

Menurut Daniel, hal itu nantinya akan akan dibicarakan saat Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) sekaligus memutuskan secara resmi PKB untuk mengusung Cak Imin sebagai Cawapres 2019.

Baca juga : Usai Bertamu ke Istana, Cak Imin Makin Optimistis Jadi Cawapres Jokowi

"Belum diputuskan. Itu diputuskan oleh Muspimnas nanti bulan Juni. Saya juga belum tahu bagaimana keputusannya. Tetapi saat ini seluruh kader se-nusantara keras Cak Imin harus maju jadi wapres. Minimal wapres," ujar Daniel saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2019).

Selain itu, lanjut Daniel, Muspimnas juga akan membahas kemungkinan PKB akan mengalihkan dukungan ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Segala kemungkinan dibahas nanti di Muspimnas bulan Juni," tuturnya.

Daniel sendiri mengaku tidak mengetahui apakah Cak Imin pernah menemui Prabowo untuk membahas soal Pilpres 2019.

"Jujur saya tidak pernah mendampingi Cak Imin bertemu Pak Prabowo, jadi saya enggak pernah tahu," tuturnya.

Baca juga : Rayuan Cak Imin untuk PDI-P, Kenakan Batik Merah ke Makam Marhaen

"Bisa saja itu terjadi pertemuan, tapi itu kan jadi hal yang wajar ya sesama pimpinan parpol berkomunikasi, itu bagus-bagus saja. Sebagaimana Pak Jokowi berkomunikasi dengan yang lain kan," kata Daniel.

Secara terpisah, Wakil Sekjen PKB Jazilul Fawaid menuturkan bahwa Cak Imin lebih memilih untuk mengajukan diri sebagai capres jika tak terpilih sebagai Cawapres pendamping Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.

Hal itu ia ungkapkan saat ditanya soal kemungkinan PKB akan menarik dukungan terhadap Presiden Jokowi apabila tak memilih Cak Imin sebagai cawapres.

"Ya nyapres (maju capres). Kalau nyapres berarti bertanding. Kalau diterima dan memungkinkan, nyapres," ujar Jazilul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2018).

Jazilul juga memprediksi Cak Imin tak akan merapat ke kubu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Kalau menyeberang juga cawapres posisinya. Sama saja," ucapnya.

Meski demikian, Jazilul tetap yakin Presiden Jokowi akan memilih Cak Imin sebagai Cawapres.

Ia menilai komunikasi antara Cak Imin dan Presiden Jokowi berlangsung baik dalam membicarakan kelanjutan koalisi.

"Pada intinya, bagus. Artinya komunikasinya cair, mendialogkan secara santai terkait dengan kelanjutan koalisi," kata Jazilul.

Cawapres tak berpengaruh

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai faktor calon wakil presiden tidak akan berpengaruh terhadap kemenangan Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Menurut Yunarto, elektabilitas Jokowi saat ini justru ditentukan oleh faktor kinerja.

"Sebetulnya saya pribadi juga melihat apakah faktor wapres juga jadi faktor utama yang akan mempengaruhi kemenangan di 2019. Menurut saya tidak, faktor Jokowi dan kinerjanya sendiri kok," ujar Yunarto saat ditemui di Rakernas Partai Golkar, Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Tak hanya Cak Imin, belakangan, sejumlah nama muncul dari kalangan parpol dan non-parpol untuk diusulkan sebagai cawapres pendamping Jokowi.

Partai Hanura misalnya, mengusulkan nama Wiranto yang saat ini menjabat sebagai Menko Polhukam. Dari kalangan masyarakat sipil, nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sempat mencuat.

Namun, Yunarto melihat seluruh nama yang muncul tersebut tak satupun yang mampu mengangkat elektabilitas Jokowi.

"Kalau kita lihat survei-survei kan tidak ada satupun nama yang bisa mengangkat nama Jokowi sangat tinggi. rata-rata nama itu hanya nebeng," ucapnya.

Yunarto justru melihat posisi cawapres lebih memberikan keuntungan terhadap partai politik.

Siapapun yang menjadi pendamping Jokowi, kata Yunarto, partai pengusung akan mendapatkan tingkat elektoral yang tinggi dalam pemilu legislatif. Sebab, Pileg dan Pilpres 2019 mendatang akan digelar secara serentak.

"Siapapun yang mendapatkan cawapres Jokowi, partai tersebut akan mendapatkan limpahan suara, bonus elektoral karena Pilpres dilaksanakan bersamaan dengan Pileg," kata Yunarto.

"Makanya jangan-jangan pertarungan terbesar 2019 bukan di perebutan presiden, karena sepertinya Jokowi terlalu kuat, tapi di perebutan calon wakil presiden," tambahnya.

Kompas TV Menurut Jokowi, posisi Cak Imin di pimpinan MPR adalah hal yang baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com