Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Laporkan Barang Gratifikasi ke KPK, Nilai Totalnya Rp 58 Miliar

Kompas.com - 12/03/2018, 19:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyerahkan sejumlah barang gratifikasi kepada Direktur Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono, Senin (12/3/2018) siang.

Barang yang diserahkan berjumlah enam boks. Adapun total nilainya mencapai Rp 58 miliar.

"Sebelumnya ini sudah dilaporkan oleh Bapak Presiden dan saat ini kami bawa untuk kami serahkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan," ujar Giri di Kompleks Istana Presiden, Bogor, Jawa Barat.

Jumlah itu, lanjut Giri, merupakan barang gratifikasi yang dikumpulkan sejak kurun waktu 2017 hingga 2018.

(Baca juga: Bayar Uang Pengganti Rp 11 Juta ke KPK, Jokowi Akhirnya Miliki Deluxe Box Set Metallica)

Setelah ini, Kemenkeu akan mengkaji nasib barang-barang tersebut. Giri menyebutkan ada empat opsi terkait itu.

Pertama, dilelang. Kedua, dimasukkan ke museum. Dalam konteks barang-barang yang dilaporkan Jokowi ini, akan diletakkan di dalam museum di dalam Istana Bogor.

Ketiga, barang-barang itu diserahkan ke yayasan/lembaga/institusi/kelompok yang membutuhkannya. Keempat, dapat dibeli oleh pelapor, dalam hal ini Presiden Jokowi.

(Baca juga: KPK: Jokowi-JK dan Lukman Hakim Paling Rajin Laporkan Gratifikasi)

Saat ditanya apa saja barang-barang yang dilaporkan Jokowi ke KPK, Giri menegaskan, tidak bisa menjawabnya secara detail.

"Barang-barangnya cukup banyak. Yang saya bisa sampaikan, jumlahnya ada enam boks besar. Ini pun sebenarnya ada permintaan dari pemberi dan yang lain-lain untuk tidak dipublikasikan," ujar Giri.

Giri menambahkan, pelaporan barang gratifikasi ini merupakan teladan yang baik bagi pejabat negara. Ia berharap pejabat negara lainnya dapat mengikuti jejak Presiden Jokowi dalam hal melaporkan barang gratifikasi.

"Ini bagian dari pencegahan korupsi. Siapa pun PNS atau penyelenggara negara baik itu terkait atau tidak, diberikan sesuatu, melaporkan sesegera mungkin," ujar Giri.

Kompas TV  KPK Rilis Barang Mewah Pemberian Raja Salman

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com