Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kembali Tangkap Penyebar Fitnah terhadap Akbar Faizal

Kompas.com - 10/01/2018, 14:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap Hurry Rauf, pelaku dugaan pencemaran nama baik dan fitnah melalui media sosial. Hurry yang merupakan admin portal berita Publik News diduga menyebarkan berita berisikan fitnah terhadap anggota Komisi III DPR RI Akbar Faizal.

"Setelah kami koordinasi ke ahli, kemudian memenuhi unsur, baru kami lakukan upaya paksa penangkapan," ujar Kepala Unit II Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri AKBP Irwansyah di kantornya, Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Penangkapan dilakukan pada Selasa (9/1/2018) sekitar pukul 22.00 WIB di Meruya, Jakarta Barat. Diketahui, Hurry merupakan admin sekaligus pemimpin redaksi portal www.publiknews.com.

Hurry adalah tersangka kedua yang ditangkap berkaitan dengan laporan Akbar. Sebelumnya, polisi menangkap pemilik portal berita Suara News yaitu Fajar Agustanto.

Baca juga : Akbar Faizal Sebut Elza Syarief Terkait Berita Fitnah kepada Dirinya

Irwansyah mengatakan, pelaku mengambil bahan tulisan dari Twitter @plato.id dan diunggah ke website-nya.

"Ada juga beberapa tulisan yang diambil satu-satu, kemudian digabungkan oleh tersangka. Kemudian ditambahkan kalimat lainnya," kata Irwansyah.

Sejauh ini, diketahui bahwa konten tersebut diunggah atas inisiatif pelaku. Irwansyah mengatakan, Hurry ingin berita yang diunggah viral karena fenomenal. Dengan demikian, portal beritanya menjadi ramai dikunjungi.

"Hal lain masih didalami apakah ada pemberian uang atau yang lain," kata Irwansyah.

Baca juga : Akbar Faizal Dikonfrontasi dengan Orang yang Diduga Cemarkan Namanya

Menyikapi penangkapan tersebut, Akbar Faizal mengapresiasi kinerja Polri. Ia megaku sudah bicara empat mata dengan pelaku penyebaran fitnah terhadap dirinya dan mendengar sendiri motifnya.

"Dia meminta maaf dan berjanji tidak akan melakukan perbuatannya dan memohon segala macam kepada saya," kata Akbar.

Akbar mengatakan, ada empat konten berita yang dianggap fitnah dan mencemarkan nama baiknya. Pertama, pemberitaan soal istri simpanan Akbar di Bandung dan ounya villa mewah di Dago Pakar. Kemudian, Akbar dituding menikmati uang haram dari proyek e-KTP. Ketiga, Akbar juga diaebut memiliki rumah mewah di Makassar yang penuh berisi emas.

Baca juga : Akbar Faizal Maafkan Orang yang Cemarkan Nama Baiknya, tetapi...

"Saya juga disebut punya rekening di Singapura 25 juta USD. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 300 M (miliar). Banyak sekali, ya," kata dia.

Akbar mengaku terluka dengan pemberitaan tersebut. Namun, ia telah memaafkan para pelaku, baik Fajar maupun Hurry. Ia juga telah memberi pengertian pada keluarganya bahwa risiko pekerjaan membuatnya harus menghadapi kasus seperti ini.

"Saya tentu saja sebagai manusia biasa tidak punya persediaan kebencian yang cukup," kata Akbar.

Meski begitu, Akbar meminta proses hukum tetap berjalan. Dengan demikian, ada efek jerat terhadap pelaku sehingga tidak terulang lagi ke depan.

Kompas TV Akbar tak terima dihubung – hubungkan dengan Miryam S. Haryani dalam kasus KTP elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com