Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Faizal Sebut Elza Syarief Terkait Berita Fitnah kepada Dirinya

Kompas.com - 30/10/2017, 19:41 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR RI Akbar Faizal menduga pencemaran nama baik terhadap dirinya berkaitan dengan pengacara yang dia laporkan sebelumnya.

Pengacara yang dia maksud adalah Elza Syarief, pengacara mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Akbar sebelumnya telah melaporkan Elza ke Bareskrim Polri karena merasa difitnah dalam persidangan kasus dugaan korupsi e-KTP.

"Seperti teman-teman tahu, ada pengacara yang pernah mengancam saya dan ternyata ada hubungannya dengan ini," ujar Akbar di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (30/10/2017).

(Baca: Elza Syarief Laporkan Balik Akbar Faizal ke Polisi)

Akbar mengaku mendapatkan informasi bahwa dirinya sengaja dicari-cari kesalahannya dalam kasus e-KTP. Ia kemudian menyimpulkan bahwa ada kaitan ancaman terhadap dirinya dengan pemberitaan di portal berita yang dianggap mencemarkan nama baiknya.

"Saya bacakan ya, ancaman kepada saya, 'Nazar sedang cari data soal penerimaan e-KTP Akbar Faisal dan akan dilaporkan ke KPK dan akan diteriakin ke wartawan sekaligus dengan buktinya'. Boleh dong, saya mengatakan 'oh ini maksudnya'. Boleh dong," kata dia.

Meski begitu, Akbar enggan menduga-duga lebih jauh. Ia menyerahkan kasus pencemaran nama baik melalui pemberitaan di beberapa portal berita ke polisi.

"Saya hanya terganggu, kehormatan saya dan kredibilitas saya jaga bertahun tahun, dirusak seseorang. Harkat dan martabat saya," kata Akbar.

(Baca: Kepada Elza Syarief, Miryam Mengaku Dimarahi Dua Politisi Hanura)

Akbar melaporkan pemilik dan admin portal berita Suara News, Fajar Agustanto atas pemberitaan yang diunggah di medianya pada 4 September 2017.

Berita-berita tersebut menyebutkan bahwa Akbar Faisal memiliki uang simpanan di Singapura kurang lebih sebesar 25 juta dollar AS hasil dari Korupsi APBN, memiliki simpanan di Bandung yang memiliki vila mewah di Dago Pakar, menikmati duit haram e-KTP, dan memiliki rumah mewah di Makasar yang penuh emas.

Selain itu, Akbar juga melaporkan dua portal berita lainnya, yakni Rakyat Bersaudara, dan Publik News. Ia juga melaporkan akun Twitter dengan nama @Plato_id dengan dugaan tindak pidana yang sama.

Kompas TV Akbar tak terima dihubung – hubungkan dengan Miryam S. Haryani dalam kasus KTP elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com