Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwira Aktif TNI-Polri Maju Pilkada, Supremasi Sipil Alami Kemunduran

Kompas.com - 09/01/2018, 16:34 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit perwira aktif TNI dan Polri diusung oleh partai politik untuk maju dalam Pilkada Serentak 2018.

Hal tersebut dinilai berpotensi mencederai demokrasi dan supremasi sipil yang sudah dibangun sejak era reformasi. 

"Fenomena ini mempertegas adanya kemundurnya demokrasi dan supremasi sipil," ujar Koordinator Kontras Yati Andriani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/1/2018).

Yati menyebutkan, sejak reformasi 1998, keterlibatan TNI-Polri dalam politik ditarik dan supremasi sipil diperkuat.

Hal itu dipertegas dengan lahirnya UU TNI dan Polri yang melarang keterlibatan anggota aktifnya masuk ke dalam politik praktis.

(Baca juga: Mantan Kapolda Jabar Jadi Cawagub, Polisi Diinstruksikan Netral)

 

Namun kini partai politik yang dulu ikut memperjuangkan agar TNI-Polri tidak berpolitik dan memperkuat sipil, justru dianggap membuka pintu lebar keterlibatan anggota aktif kedua lembaga tersebut kembali ke politik.

Keterlibatan perwira aktif TNI-Polri ke politik dikhawatirkan akan menggoyahkan profesionalitas dan netralitas kedua jajaran kedua lembaga tersebut dalam gelaran Pemilu.

Di tempat yang sama, Direktur Imparsial Al Araf mendesak agar perwira TNI-Polri yang maju dalam kontestasi Pilkada 2018 segera mengundurkan diri.

Hal ini sangat penting agar tidak ada konflik kepentingan dengan mengerahkan jajaran TNI-Polri untuk berpihak kepada salah satu calon kepala daerah tertentu karena akan mencederai demokrasi.

"Saya minta seluruh kandidat yang belum mengundurkan diri dari TNI-Polri segera mengundurkan diri," kata dia.

Kompas TV "Perang Bintang" menjadi salah satu fenomena di Pilkada Serentak 2018 ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com