Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepinya Rapat Paripurna DPR di Awal Tahun Politik...

Kompas.com - 09/01/2018, 16:06 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat menggelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017-2018 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (9/1/2017).

Dari total 560 anggota dewan, sebanyak 292 orang hadir dalam rapat tersebut. Jika dipersentasekan, tingkat kehadiran anggota dewan hanya mencapai sekitar 52 persen.

Kehadiran anggota dewan terhitung sepi mengingat rapat paripurna itu diadakan pada awal tahun politik. Pilkada Serentak di 171 daerah akan diselenggarakan pada 27 Juni 2018 dan Pemilu Legislatif serta Pemilu Presiden di 2019.

Rapat Paripurna pun berjalan tanpa adanya interupsi. Wakil DPR RI Fadli Zon membuka rapat sekitar pukul 10.45 WIB dan berakhir sekitar pukul 11.00 WIB, usai Fadli membacakan pidato pimpinan DPR.

Baca juga : Rapat Paripurna DPR Diwarnai Kecaman terhadap Pengakuan Sepihak AS atas Yerusalem

Situasi ini berbeda dengan rapat paripurna pada Kamis (7/10/2017) lalu yang diwarnai interupsi sejumlah fraksi terkait pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem.

Dalam rapat paripurna 2018, Fadli menuturkan bahwa memasuki masa sidang III tahun 2017-2018, DPR akan melanjutkan pembahasan terhadap 21 RUU prioritas tersebut dan tiga RUU kumulatif terbuka.

Selain melanjutkan pembahasan, terdapat pula enam RUU yang sedang dalam proses harmonisasi dan sebelas RUU dalam proses penyusunan.

"Dalam pelaksanaan fungsi legislasi, memasuki masa sidang ini, DPR akan melanjutkan pembahasan terhadap 21 RUU prioritas 2018 dan tiga RUU kumulatif terbuka yang diharapkan dapat selesai pada masa sidang ini, " ujar Fadli saat membacakan pidato pembukaan.

Baca juga : Beda Cara Paripurna DPR dalam Sahkan UU Pemilu dan Hak Angket KPK...

"Mengingat masa persidangan ini singkat, Pimpinan meminta Komisi, Pansus dan Badan Legislasi untuk segera menyelesaikan penyusunan, harmonisasi dan pembahasan RUU," kata dia.

Selain DPR meminta pemerintah tetap fokus dalam menjalankan kebijakan ekonomi yang telah berjalan meskipun akan menghadapi tahun politik di 2018 dan 2019.

"Meskipun Indonesia akan menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019, DPR meminta pemerintah agar tetap fokus dalam menjalankan kebijakan ekonomi yang telah berjalan selama ini," tutur politisi Gerindra itu.

Fadli berharap pemerintah dapat memanfaatkan peluang perbaikan ekonomi global saat ini dengan menjaga kondisi moneter maupun fiskal yang stabil.

Sehingga, dapat menjadi stimulus dalam percepatan dan pemerataan pembangunan serta peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga : Drama Rapat Paripurna DPR Loloskan Hak Angket KPK...

"Terlebih lagi pada tahun 2017 Indonesia memperoleh kenaikan peringkat investasi dari lembaga pemeringkat internasional serta kenaikan peringkat kemudahan berbisnis dari Bank Dunia," ucapnya.

Selain itu, lanjut Fadli, dalam pelaksanaan fungsi anggaran, DPR mendorong pemerintah konsisten untuk merealisasikan anggaran sesuai peruntukkannya. DPR juga mengingatkan pemerintah agar anggaran yang telah dialokasikan segera dilaksanakan dan dioptimalkan pengunaannya.

"Terutama anggaran yang mampu menstimulus konsumsi masyarakat lebih baik dari tahun 2017," tutur Fadli.

Kompas TV Dewan Perwakilan Rakyat berbeda pendapat soal kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama 3 tahun terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com