Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah "Tangkap Novanto", Tagar "Indonesia Mencari Papah" Jadi Trending Topic Twitter

Kompas.com - 16/11/2017, 15:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah tanda pagar (tagar) "Tangkap Novanto" berada di posisi pertama trending topic Twitter, Rabu (15/11/2017) malam, hari ini, Kamis (16/11/2017) muncul tagar "Indonesia Mencari Papah".

Adapun istilah "Papa" ditujukan pada Novanto. Sejak kasus "papa minta saham" 2015 lalu, istilah tersebut kerap digunakan warganet untuk menyebut Novanto.

Adapun tagar tersebut muncul setelah Novanto belum berhasil ditemukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

(Baca juga : Polda Metro Siap Bantu KPK Cari Setya Novanto

Beberapa warganet malah menjadikan tagar tersebut sebagai guyonan.

"Khawatir papah ke Korea buat oplas wajah. Pulang-pulang sdh tidak ada yg kenal," tulis pemilik akun @ichsnr.

"Yang kalau dicari ga ada tapi pas ga dicari ada itu, remot TV, gunting kuku dan Setnov," kata pemilik akun @dwiseptac.

"Berarti benar kalo papah itu sakti. Buktinya bisa menghilang,' tulis pemilik akun @AcewSe.

Tagar #IndonesiaMencariPapa menjadi trending topic di Twitter karena Ketua DPR Setya Novanto dikabarkan tidak diketahui keberadaannya setelah petugas KPK menyambangi rumahnya pada Rabu (15/11/2017) malam.KOMPAS.com/Diamanty Meiliana Tagar #IndonesiaMencariPapa menjadi trending topic di Twitter karena Ketua DPR Setya Novanto dikabarkan tidak diketahui keberadaannya setelah petugas KPK menyambangi rumahnya pada Rabu (15/11/2017) malam.

(Baca juga : Setya Novanto Menghilang, Pemerintah Tetap Tolak Ikut Campur)

Warganet lainnya berharap agar Novanto segera menunjukkan batang hidungnya.

"Kalau ngilang terus ketahuan banget kalo salah pak SN ini, mending hadapi saja lah hidup loe gak bakal tenang lhooo kalo gini trus," ujar pemilik akun @iam_dewangga.

"Sebaiknya papa @sn_setyanovanto menyerahkan diri, bukannya menghindar atau kabur dari penyidik @KPK_RI bukannya papa selalu membantah kalau papa tidak terlibat kasus mega korupsi eKTP! Berani karena benar, takut karena salah," tulis pemilik akun @iwan_bangoen.

Seperti diketahui, KPK menetapkan kembali Novanto sebagai tersangka pada Jumat (10/11/2017).

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun pada Rabu malam mendatangi kediaman Novanto di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan membawa sejumlah barang dari tempat tersebut.

Hingga saat ini, penyidik belum menemukan Novanto. Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebutkan, jika Novanto tak juga ditemukan, KPK akan memikirkan langkah selanjutnya.

"Kalau belum diitemukan, kami akan pikirkan lebih lanjut koordinasi dengan Polri untuk menerbitkan surat DPO (Daftar Pencarian Orang). Pada prinsipnya, semua orang sama di hadapan hukum itu perlu diberlakukan," papar Febri.

Kompas TV Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menyambangi gedung KPK Kamis (16/11/2017) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com