Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teriakan yang Mengiringi "Pengejaran" Novanto...

Kompas.com - 15/11/2017, 15:16 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

Kompas TV Ketua DPR RI Setya Novanto menggugat penerbitan surat pencekalan paspor.

"Awas, awas pintu (lift)" teriak seorang Pamdal.

"Aduh, aduh," seorang wartawan terdesak, terjepit ke tembok samping lift yang ditunggu Novanto.

Baca juga : Ini Isi Surat yang Dikirim Pengacara Setya Novanto ke KPK

Ia sempat menunggu. Pintu lift terbuka, Novanto dan beberapa pimpinan DPR meninggalkan para awak media. Perburuan usai? Tidak.

Beberapa jawaban Novanto tidak cukup memuaskan. Puluhan wartawan lantas berlarian, turun, mengejar Novanto dari lantai 4 ke lantai 1 dengan menggunakan eskalator.

Namun, tentu saja eskalator kalah cepat dibandingkan lift. Sesampainya di lantai 1, para awak media sudah tertinggal puluhan langkah dari Novanto yang menuju Gedung Nusantara 1.

Dengan nafas yang tersengal, puluhan wartawan berlari mengajar targetnya. Sesampainya, teriakan kembali bergema.

"Awas tembok, awas tembok!"

Tiba-tiba terdengar bunyi, Bruuuuuukk!

Baca juga : KPK Sebut Sekalipun UU KPK Digugat Setya Novanto, Proses Hukum Tetap Berjalan

Para kamerawan televisi yang berjalan mundur menabrak tembok tiang pancang Gedung DPR.

Nasib serupa juga dialami seorang reporter yang berada di belakang Novanto. Ia terjatuh saat berdesakan akibat tidak menyadari ada tangga di ubin DPR.

Kerumunan wartawan mulai melonggar setelah Novanto melalui pintu yang menghubungkan Gedung Nusantara II dan I. Maklum pintu itu cukup sempit untuk dilewati puluhan wartawan bersamaan.

Sebagian wartawan merelakan, langkah Novanto kian menjauh. Ngacir. Susah mengejar Novanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com