JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Aris Budiman mengakui, ada penyidik KPK yang menemui tersangka dugaan memberikan keterangan palsu terkait kasus e-KTP, Miryam S. Haryani.
Pertemuan itu terjadi di luar jadwal pemeriksaan. Mereka mendatangi rumah Miryam tanpa diketahui apa yang dibicarakan.
Ia mengungkapkan, para penyidik juga mendatangi anggota DPR selain Miryam.
"Bukan cuma, datang ke rumah Miryam kemudian datang ke rumah anggota DPR yang lain. Itu ada saksinya Pak, dan itu diucapkan di ruang persidangan," ujar Aris, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Panitia Khusus (Pansus) Angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Baca: Direktur Penyidikan KPK: Tuduhan Terima Rp 2 M, Luar Biasa Hancurkan Karakter Saya
Aris mengatakan, setelah mendatangi rumah Miryam dan anggota DPR lainnya, ada penyidik yang lapor kepadanya terkait pertemuan tersebut.
Ia mengaku sebelumnya tidak mengetahui ada pertemuan antara penyidik KPK dan Miryam serta anggota DPR lainnya.
Aris juga mengaku tak pernah menginstruksikan penyidiknya untuk menemui Miryam dan sejumlah anggota DPR.
"Emang ada penyidik yang di pemeriksaan saya sampaikan ada penyidk datang ke saya bahwa ada saksi seorang anggota DPR yang ingin membuka perkara. Silakan diperiksa. tapi apakah main ke rumah, saya tak pernah. Saya tak pernnah tahu ada hal itu," kata dia.
Baca: Pimpinan KPK Minta Direktur Penyidikan Tak Hadiri Pansus Angket
Sebelumnya, dalam sebuah rekaman video yang diputar saat sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Miryam mengungkap bahwa ada sejumlah pegawai KPK, termasuk yang disebut sebagai direktur penyidikan, yang menemui anggota Komisi III DPR.
Dalam rekaman tersebut juga menyebut Aris bertemu dengan anggota Komisi III DPR sekaligus menerima uang Rp 2 miliar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.