Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mengaku Undang PAN dalam Pertemuan Koalisi di Istana

Kompas.com - 26/07/2017, 11:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku turut mengundang Partai Amanat Nasional dalam pertemuan dengan partai politik koalisi pendukung pemerintah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/7/2017) lalu.

Menurut Jokowi, seluruh parpol koalisi diundang dalam pertemuan yang membahas Perppu Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Pajak itu.

"Ya, diundang semua, tapi yang ngundang kan bukan saya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto mengaku, pihaknya tidak menerima undangan pertemuan itu sehingga tidak hadir.

(baca: Jokowi Kumpulkan Elite DPR dari Partai Pemerintah, PAN Tak Diundang)

Pertemuan itu hanya diikuti perwakilan enam parpol pendukung pemerintah, yakni PDI-P, Golkar, Nasdem, Hanura, PKB dan PPP.

"Saya tahunya seluruh partai pendukung itu kita undang. Ya, bisa saja ada yang undangannya enggak sampai, ada yang sampai, tapi enggak hadir. Macam-macam," kata Jokowi.

"Tapi enggak ngerti itu kan teknis. Mungkin di Mensesneg atau di ketua kelasnya," tambah Jokowi.

(baca: Tak Diundang Jokowi ke Istana, PAN Cuek)

Kepala Negara menegaskan bahwa hubungan pemerintah dengan PAN baik-baik saja, meskipun partai yang didirikan Amien Rais itu kerap berseberangan dengan pemerintah.

Terakhir, PAN berbeda sikap dengan pemerintah dan partai koalisi dalam pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilu menjadi UU.

Fraksi PAN bersama tiga fraksi lain memilih keluar ruang rapat paripurna DPR ketika pengambilan keputusan RUU Pemilu.

"Kita baik-baik saja," kata Jokowi.

(baca: Peringatan Jokowi untuk PAN si Anak Nakal...)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, pertemuan dia dan elite parpol koalisi adalah suatu hal yang biasa.

Namun, terkadang pertemuan itu diketahui oleh media dan terkadang tidak.

Kompas TV Nasib PAN di Koalisi Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com