Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Telusuri Penyerangan dari Kasus yang Ditangani Novel

Kompas.com - 19/05/2017, 20:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan informasi berkaitan dengan kasus-kasus yang ditangani penyidik Novel Baswedan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, polisi tengah melakukan penyelidikan secara deduktif, yakni menganalisis motif penyerangan Novel dari pekerjaan yang ditangani.

Polisi meminta informasi dari KPK ihwal kasus-kasus yang ditangani Novel. Dari informasi tersebut, polisi akan menganalisis apakah pada kasus-kasus yang ditangani Novel ada yang bisa dicurigai berkaitan dengan kejadian penyerangan Novel.

(Baca: KPK dan Polisi Sepakat Gelar Pertemuan Rutin untuk Ungkap Kasus Novel)

"Kami juga ingin mendapatkan informasi korban itu menangani kasus besar apa, apa saja yang sudah ditangani, sedang ditangani, nanti kita akan mendapatkan informasi itu dan kita bisa mem-profiling kasus-kasus ini yang ada potensi untuk perlu kita curigai," kata Argo, dalam konfrensi pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (19/5/2017).

Terhadap kasus Novel, Argo menyatakan, segala informasi ditampung oleh penyidik. Penyidik akan melakukan pengecekan dan menganalisis setiap informasi yang didapatkan. Polisi juga memeriksa bukti-bukti di lapangan.

"Jadi tidak menggunakan prasangka atau asumsi, kita berdasarkan data di lapangan yaitu saksi, barang bukti, saksi ahli, petunjuk, semuanya kita kumpulkan. Artinya bahwa segala kemungkinan yang ada di situasi di lapangan kita cek," ujar Argo.

Polisi, jamin Argo, serius menangani kasus Novel. Hanya saja, soal waktu menurut dia tidak bisa tentukan.

Ada penyelidikan kasus yang bisa dengan cepat terungkap, seperti kasus penyekapan di Pulomas, Jakarta Timur, namun ada juga kasus yang lama baru terungkap.

Misalnya seperti suatu kasus pembunuhan di Jakarta Barat yang menurut dia hingga kini belum terungkap.

(Baca: Pejabat Polda Metro Jaya Sambangi KPK, Koordinasi Kasus Novel)

Tetapi, Argo yakin, dengan bantuan informasi dari KPK, bisa memudahkan polisi.

Sementara itu, selain menyelidiki motif dari pekerjaan, polisi juga menyelidiki kemungkinan adanya motif masalah pribadi dari penyerangan Novel.

Pada kesempatan yang sama, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, KPK akan memberikan informasi sebatas kasus apa yang ditangani Novel, tidak masuk ke dalam materi kasusnya.

"Kita hanya menyebutkan Novel menangani kasus ini. Kalau perkara mutlak kewenangan KPK," ujar Agus.

Kompas TV Penyidik KPK, Novel Baswedan telah menjalani operasi mata di Singapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com