Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK dan Polisi Sepakat Gelar Pertemuan Rutin untuk Ungkap Kasus Novel

Kompas.com - 19/05/2017, 18:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima perwakilan Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk membahas penanganan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Hasil pertemuan tersebut, KPK dan Polda Metro Jaya sepakat untuk mengadakan pertemuan berkala agar saling bertukar informasi sehingga kasus penyerangan Novel segera terungkap.

"Kita akan lakukan langkah-langkah pertemuan reguler antara teman-teman yang melakukan penyelidikan dengan informasi yang ada di KPK. Mudah-mudahan nanti hasilnya akan bisa didapat lebih cepat," kata Ketua KPK Agus Rahardjo, dalam konferensi pers di gedung KPK, Jumat (19/5/2017).

Hadir dalam jumpa pers ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Rudy Herianto Adi Nugroho, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Agus mengatakan, komitmen KPK untuk membantu polisi dalam mengungkap kasus penyerangan Novel.

Baca: Ada Konflik Novel vs Polri, Presiden Diminta Segera Bentuk Tim

"Jadi nanti pada pertemuan reguler tadi, kami akan sharing informasi dan saling melengkapi informasi. Saya pikir sebetulnya bayangannya sudah mulai jelas, walaupun belum bisa dikemukakan di sini," ujar Agus.

Ia mengungkapkan, Polda Metro Jaya menjelaskan soal  perkembangan penyelidikan yang berlangsung hingga hari ke-38 sejak Novel diserang.

Polisi, kata Agus, telah menjelaskan metode penyelidikan hingga soal teknis peralatan yang digunakan.

KPK mengapresiasi kerja kepolisian.

Akan tetapi, Agus menekankan, KPK ingin agar kasus ini segera terungkap.

Baca: Kapolri Sebut N Berpotensi Jadi Tersangka Penyerang Novel Baswedan

Pertemuan reguler antara KPK dan Polda Metro Jaya akan digelar setiap dua minggu sekali.

"Polda dan KPK setiap dua minggu formalnya, kami akan melakukan share informasi, itu formalnya. Dan informal itu, bisa setiap saat kita kami akan komunikasi," ujar Argo.

Kompas TV Pelaku [penyerangan Novel Baswedan Belum Terungkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com