Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2017, 08:19 WIB
Penulis Ihsanuddin
|
EditorSabrina Asril

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ikut disibukan dengan perhelatan pemilihan gubernur DKI Jakarta putaran kedua yang pemungutan suaranya digelar pada 19 April besok.

Pada Senin (17/4/2017) kemarin, Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla memanggil para pembantunya yang membidangi masalah hukum dan keamanan.

Hadir Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (pol) Tito Karnavian dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.

Jokowi, Jusuf Kalla dan empat jenderal bintang empat tersebut berbincang serius di beranda Istana Merdeka pukul 15.20 WIB. Secangkir teh hangat dan pemandangan rindang pelataran istana menemani obrolan mereka.

Wartawan diizinkan untuk mengambil gambar dari kejauhan, namun tak terdengar apa yang diperbincangkan. Tak lama, Jokowi lalu meminta wartawan menuju beranda istana dan digelar jumpa pers.

(Baca: Pastikan 19 April Aman, Jokowi Ajak Warga DKI Jakarta Mencoblos)

Jokowi mengakui bahwa pemanggilan ini terkait putaran kedua pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Kepala Negara memastikan bahwa Ibukota akan aman dan kondusif pada hari pemungutan suara. Jokowi pun mengajak seluruh warga DKI yang mempunyai hak pilih untuk datang dan mencoblos di TPS.

"Gunakan hak pilih itu tanpa ragu. Saya sudah perintahkan kepada seluruh aparat negara, TNI-Polri untuk menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa seluruh warga yang sudah memenuhi syarat untuk memilih harus bisa menyalurkan pilihannya di bilik suara. Semua warga harus dapat melaksanakan haknya tanpa gangguan dan tanpa intimidasi dari pihak manapun.

(Baca: 19 April, Jokowi Akan Kembali Mencoblos di TPS 4 Gambir)

"Dan saya yakin nanti proses demokrasi yang ada di DKI akan berjalan dengan lancar, bersih, tertib dan menghasilkan pemimpin yang betul-betul pilihan rakyat, pilihan warga DKI Jakarta, dan itu adalah yang terbaik untuk DKI Jakarta," tambah Jokowi.

Usai memberikan pernyataan, Jokowi bersama Wapres Kalla masuk ke dalam Istana Merdeka. Sesi tanya jawab dengan wartawan diserahkan kepada para pembantunya.

Kapolri menegaskan bahwa tidak boleh ada pengerahan massa di tempat pemungutan suara. Polisi akan menindak tegas apabila ada pihak-pihak yang dinilai mengganggu keamanan Pilkada DKI.

"Kalau sampai ada pengerahan massa yang terkesan intimidatif maka Polri sekali lagi dengan diskresinya, dapat melakukan penegakan hukum, bahkan dalam bahasa yang lebih tegas kita dapat amankan yang bersangkutan, paling tidak 24 jam," kata Tito.

(Baca: Polisi Akan Bubarkan Massa yang Berniat Kawal TPS di Jakarta)

Sementara, Wiranto mengingatkan mengenai survei yang bermunculan jelang pemungutan suara. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh pada hasil survei. Hal ini karena masing-masing lembaga survei mempunyai tingkat kesalahan atau margin of error.

"Oleh karena itu, masyarakat kami imbau juga tidak terpengaruh survei-survei yang diyakini dan diklaim sebagai suatu kebenaran," ucap Ketua Dewan Pembina Partai Hanura ini.

Catatan Kompas.com, ada lima lembaga survei terdaftar di KPU DKI Jakarta yang menyampaikan hasil survei mengenai elektabilitas kedua pasangan calon.

Dari lima lembaga survei, empat di antaranya yakni SMRC, LSI Denny JA, Median dan Indikator Politik, memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Hanya satu lembaga, yakni Charta Politika, yang menenangkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Ulama

Tak lama kemudian, giliran para ulama dan tokoh agama yang datang ke istana untuk menemui Jokowi. Hadir diantaranya Ma'ruf Amin, Yusuf Mansur, Mahfud MD, Jimly Asshiddiqie, dan Dahnil Anzar Simanjuntak.

Adapun Jokowi didampingi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan juga Wiranto. Pertemuan berlangsung tertutup selama kurang lebih dua jam.

Ma'ruf Amin mengatakan, dalam pertemuan tersebut dibahas banyak hal, mulai darii redistribusi aset, narkoba, terorisme dan radikalisme. Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 19 April juga turut dibahas.

"Beliau meminta agar para ulama ikut tenangkan supaya situasi kondusif jangan sampai rusak suasana dan menimbulkan perpecahan bangsa dan membuat bangsa ini terpecah," kata Ma'ruf.

(Baca: Jokowi Minta Ulama Tenangkan Umat Jelang Pilkada DKI Putaran Kedua)

Ketua Majelis Ulama Indonesia ini mengatakan, para ulama dan tokoh agama yang hadir setuju untuk mendukung pemerintah menjaga kondusifitas pilkada DKI. Para ulama akan menghimbau masyarakat untuk bisa menahan diri dan tidak terprovokasi.

Para ulama juga menyarankan Jokowi untuk memanggil Ahok-Djarot dan Anies-Sandi beserta para tim suksesnya.

"Jangan sampai tim sukses yang terus menimbulkan masalah sehingga terjadi konfilik yang lebih memanas supaya tensi diturunkan dipanggil dinasihati sehingga mereka tidak lagi berkompetisi secara tidak sehat," ucap Ma'ruf.

(Baca: Ulama Minta Jokowi Panggil Ahok-Djarot dan Anies-Sandi)

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar mengatakan, pasangan calon beserta tim suksesnya yang terlibat langsung dalam pertarungan di pilkada. Oleh karena itu, akan lebih efektif apabila Jokowi bicara langsung dengan dua paslon.

"Kami ini cuma kena imbasnya aja. Ulama tidak ada yang memprovokasi, tidak ada yang mendorong mobilisasi massa dan sebagainya," ucap Dahnil.

Kompas TV Jokowi: Warga Jakarta Gunakan Hak Pilih dengan Aman
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berkunjung ke Malaysia, Jokowi Bakal Bahas Isu Perbatasan dan Perlindungan PMI

Berkunjung ke Malaysia, Jokowi Bakal Bahas Isu Perbatasan dan Perlindungan PMI

Nasional
Karhutla Diproyeksi Lebih Besar, Kepala BNPB Bertolak ke Riau Pagi Ini

Karhutla Diproyeksi Lebih Besar, Kepala BNPB Bertolak ke Riau Pagi Ini

Nasional
Soal Perpanjangan Jabatan KPK, Jokowi: Masih dalam Kajian Menko Polhukam

Soal Perpanjangan Jabatan KPK, Jokowi: Masih dalam Kajian Menko Polhukam

Nasional
Problematika Putusan MK Tentang Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK

Problematika Putusan MK Tentang Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK

Nasional
AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar dan Sikap Partai Koalisi Perubahan

AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar dan Sikap Partai Koalisi Perubahan

Nasional
Jokowi Melawat ke Singapura dan Malaysia Selama Dua Hari

Jokowi Melawat ke Singapura dan Malaysia Selama Dua Hari

Nasional
Kemenag: Jemaah Gelombang Kedua, Pakai Kain Ihram sejak di Embarkasi Indonesia

Kemenag: Jemaah Gelombang Kedua, Pakai Kain Ihram sejak di Embarkasi Indonesia

Nasional
Penjelasan KPU soal Dihapusnya Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye

Penjelasan KPU soal Dihapusnya Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye

Nasional
BMKG Peringkatkan Ancaman El Nino di Indonesia Mulai Juni 2023

BMKG Peringkatkan Ancaman El Nino di Indonesia Mulai Juni 2023

Nasional
Ketika Jokowi dan Megawati Tunjukkan Kekompakan Dukung Ganjar di Rakernas PDI-P...

Ketika Jokowi dan Megawati Tunjukkan Kekompakan Dukung Ganjar di Rakernas PDI-P...

Nasional
Kapan PK Moeldoko soal Kepengurusan Partai Demokrat Diadili? Ini Penjelasan MA

Kapan PK Moeldoko soal Kepengurusan Partai Demokrat Diadili? Ini Penjelasan MA

Nasional
Lukas Enembe Jalani Sidang Perdana Kasus Suap dan Gratifikasi Senin 12 Juni

Lukas Enembe Jalani Sidang Perdana Kasus Suap dan Gratifikasi Senin 12 Juni

Nasional
Aldi Taher dan Alienasi Politik

Aldi Taher dan Alienasi Politik

Nasional
AHY Jadi Kandidat Cawapres Ganjar, PKS: Pemimpin Berkualitas dan Punya Nilai Jual

AHY Jadi Kandidat Cawapres Ganjar, PKS: Pemimpin Berkualitas dan Punya Nilai Jual

Nasional
Geopolitik ASEAN Menjadi Kawasan Damai dan Sejahtera

Geopolitik ASEAN Menjadi Kawasan Damai dan Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com