Sebanyak 139 polisi Indonesia yang hendak pulang usai menjalankan misi perdamaian PBB di Sudan, tertahan karena dianggap menyelundupkan senjata.
"Hasil investigasi awal kita, baik dari kedutaan maupun laporan anggota yang ada di sana, itu menunjukkan indikasi kuat bahwa sepuluh koper itu bukan milik dari tim FPU Polri," ujar Tito.
Menurut Tito, mustahil Polri menyelundupkan amunisi karena produksi dalam negeri melimpah.
Indonesia punya perusahaan Pindad yang memproduksi banyak amunisi untuk pengamanan negara.
Dengan demikian, kata Tito, kecil kemungkinan tas tersebut milik rombongan Indonesia. Agar masalah ini cepet diselesaikan, maka Polri juga akan mengirimkan tim ke Sudan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.