Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan di Balik 2.000 Personel Polri untuk Tangkap Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Kompas.com - 27/09/2016, 15:54 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mengaku ada alasan khusus di balik turunnya 2.000 personel dari Polres Probolinggo dan Polda Jawa Timur untuk menangkap pemilik padepokan di Probolinggo, Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya khawatir adanya perlawanan dari Taat Pribadi dan pendukungnya.

"Ada kondisi pengamatan, penilaian, kekhawatiran, munculnya perlawanan dan aksi protes ketika dilakukan penangkapan," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Boy mengatakan, polisi mendapatkan informasi dari intelijen mengenai padepokan tersebut sehingga diputuskan untuk menambah pengamanan. Pasalnya, orang yang berhadapan dengan polisi saat itu adalah pemilik padepokan dengan jumlah santri yang tak sedikit.

"Makanya, perlu ada kekuatan pengamanan. Ada semacam back up bagi penyidik untuk mengantisipasi adanya perlawanan," kata Boy.

(Baca: Dimas Kanjeng Taat Pribadi Sudah Setahun Jadi Incaran Polisi)

Taat Pribadi ditangkap lantaran diduga terlibat pembunuhan terhadap dua mantan santrinya di padepokan. Penggerebekan tersebut melibatkan sekitar 2.000 personel gabungan polisi dan TNI.

Para petugas yang menaiki puluhan kendaraan mengenakan rompi antipeluru dan bersenjata lengkap. Kendaraan barakuda, mobil taktis, water cannon, dan truk polisi juga berada di lokasi. Para santri sempat berupaya mencegah penangkapan oleh polisi. Namun, polisi bersikap tegas.

Polisi lalu mendobrak pintu rumah Taat Pribadi, tetapi ia tak ditemukan. Setelah melakukan pencarian, Taat Pribadi ditemukan di sekitar masjid padepokan. Kemudian, ia digelandang ke mobil barakuda dan dibawa ke Markas Polda Jatim di Surabaya.

Taat Pribadi dijemput paksa lantaran telah dipanggil tiga kali, tetapi selalu mangkir. Ia resmi menjadi tersangka kasus pembunuhan dan diduga menjadi otak pelaku yang sudah menjadi buron sejak setahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com