Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Kejaksaan Agung Periksa Setya Novanto

Kompas.com - 12/01/2016, 15:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim penyelidik Kejaksaan Agung menjadwalkan bahwa mereka akan memeriksa mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto, pada Rabu (13/1/2016) besok.

Novanto akan diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi melalui pemufakatan jahat bersama pengusaha Muhammad Riza Chalid untuk meminta saham PT Freeport Indonesia.

"Kami sudah panggil secara patut dan layak, tiga hari sebelum hari H, untuk diminta keterangan besok," ujar Jaksa Agung Muhammad Prasetyo di kantornya, Selasa (12/1/2016).

Prasetyo berharap agar panggilan tersebut dipenuhi Novanto sebagai warga negara yang baik. Namun, jika tidak datang, penyelidik akan menjalankan prosedur, yakni memanggil ulang Novanto.

Kuasa hukum Novanto, Firman Wijaya, sebelumnya sudah terlebih dahulu menyatakan bahwa kliennya tidak akan datang ke kejaksaan. Prasetyo pun menyayangkan pernyataan itu.

"Kami bisa pahami kalau pengacara sikapnya seperti itu, tetapi sebenarnya kami sangat menyayangkan," ujar Prasetyo.

"Seharusnya dia (pengacara) memfasilitasi dan mendorong agar kliennya memenuhi panggilan itu. Sebab, kami sudah panggil secara patut dan layak," kata dia.

Sebelumnya, Setya Novanto mengaku tidak takut dengan panggilan Kejaksaan Agung. Namun, Novanto dipastikan tidak akan memenuhi panggilan Kejaksaan Agung.

"Ngapain mesti takut? Tidak-lah. Hanya, kami berpendapat, perkara itu tidak punya landasan hukum," ujar kuasa hukum Novanto, Firman Wijaya, di Kompleks Mabes Polri, Jumat (8/1/2016).

(Baca: Setya Novanto Tak Akan Penuhi Panggilan Kejaksaan)

Ada dua hal yang menjadi dasar bahwa sang klien dipastikan tidak hadir jika dipanggil oleh penyelidik.

Pertama, pihaknya menganggap rekaman percakapan antara Novanto, pengusaha Muhammad Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin merupakan bukti ilegal.

Kedua, pihaknya bersikukuh bahwa pemanggilan anggota DPR RI harus seizin Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Pemecatan Ketua KPU: Pakai Relasi Kuasa dan Fasilitas Negara untuk Berbuat Asusila

Fakta Pemecatan Ketua KPU: Pakai Relasi Kuasa dan Fasilitas Negara untuk Berbuat Asusila

Nasional
Bulog dan Bapanas Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan 'Mark Up' Impor Beras Rp 2,7 Triliun

Bulog dan Bapanas Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan "Mark Up" Impor Beras Rp 2,7 Triliun

Nasional
Ketua KPU Dipecat karena Kasus Asusila, PP Muhammadiyah: Keputusan DKPP Sudah Tepat

Ketua KPU Dipecat karena Kasus Asusila, PP Muhammadiyah: Keputusan DKPP Sudah Tepat

Nasional
5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

Nasional
Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Nasional
Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Nasional
Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Nasional
PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

Nasional
KPK Sebut Pengadaan APD Covid-19 yang Dikorupsi Pakai Dana BNPB

KPK Sebut Pengadaan APD Covid-19 yang Dikorupsi Pakai Dana BNPB

Nasional
Seabrek Kontroversi Hasyim Ash'ari, Punya Hubungan dengan 'Wanita Emas' hingga Tindakan Asusila

Seabrek Kontroversi Hasyim Ash'ari, Punya Hubungan dengan "Wanita Emas" hingga Tindakan Asusila

Nasional
Ketua KPU Dipecat karena Asusila, PBNU: Diberi Amanah Malah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Ketua KPU Dipecat karena Asusila, PBNU: Diberi Amanah Malah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Nasional
Bersyukur Ketua KPU Dipecat, Penyintas: Saya Ingin Menginspirasi Semua Korban Perjuangkan Keadilan!

Bersyukur Ketua KPU Dipecat, Penyintas: Saya Ingin Menginspirasi Semua Korban Perjuangkan Keadilan!

Nasional
Tak Bisa Nikahi, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Janjikan 5 Hal Ini kepada Korban

Tak Bisa Nikahi, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Janjikan 5 Hal Ini kepada Korban

Nasional
'Pak Kapolri, Aku Minta Tolong Pak, Kapolda Sumbar Sudah Banyak Tutup-tutupi...'

"Pak Kapolri, Aku Minta Tolong Pak, Kapolda Sumbar Sudah Banyak Tutup-tutupi..."

Nasional
DKPP Ungkap Ketua KPU sejak Awal Incar Korban untuk Penuhi Hasrat Seksual

DKPP Ungkap Ketua KPU sejak Awal Incar Korban untuk Penuhi Hasrat Seksual

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com