Salin Artikel

Pemerintah Diingatkan Tak Asal Dukung "Penguatan" KPK Lewat Revisi UU

Apalagi, wacana revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK berasal dari kalangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau pihak yang selama ini paling "gemas" dengan sepak terjang KPK.

"Pemerintah harusnya konsisten tidak plin-plan. Dukung penguatan KPK tapi malah sepakat revisi. Pertanyaannya Pemerintah sudah pernah baca draft revisi UU KPK yang baru? Isinya apa? Mau revisi seperti apa sih?" ujar Tama kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2018/7).

Menurut Tama, ada banyak hal yang harusnya bisa dilakukan pemerintah untuk mendukung penguatan KPK, bukan malah sebaliknya merevisi aturan bagi lembaga yang lahir pada tahun 2002 silam lalu.

(Baca: Fahri Hamzah: Karena Guru Besar Tolak Revisi UU, KPK Jadi Lembaga Suci)

"Ada banyak hal lain yang lebih penting dibanding revisi UU KPK. Revisi UU KPK itu belum perlu, tidak ada urgensinya. Apa yang mau dirubah? Selama ini KPK sudah berjalan sesuai prosedurnya," kata dia.

Tama paham, KPK tak sepenuhnya juga sempurna. Tetapi seharusnya. kata dia, langkah untuk menyempurnakannya tidak justru dengan merevisi UU-nya. Tak ada jaminan revisi UU itu akan menjadikan KPK lebih baik.

"Ini yang harus dilihat prestasi KPK dan segala macam. Kalau kemudian ada kritik betul, pasti, perlu banyak dapat masukan iya. Kami juga dukung upaya kritik ke KPK. Tapi ujungnya bukan ke revisi UU KPK. Kalau revisi UU KPK tidak ada yang bisa menjamin lebih kuat," katanya.

Karenanya, pemerintah, kata Tama, sebaiknya perlu menarik dukungan revisi UU KPK seperti dalam pernyataan yang disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu.

(Baca: Gerindra: Kalau Rekomendasi Pansus Berujung Revisi UU KPK, Pasti Kami Tolak)

"Kami itu ingin Pamerintah enggak usah repot dengan revisi. Kita minta pemerintah dukung saja agenda Pemberantasan Korupsi. Apa dukungannya? KPK sudah kerja membongkar perkara, Pemerintah Dukung itu," katanya.

"Dukungan tidak hanya soal statement tapi juga politik penguatan DPR, yang lebih konkrit dan terukur. Revisi itu akan membahayakan KPK. Bentuk dukungan juga dalam bentuk proteksi ke KPK, mendorong pengungkapan kasus, melakukan proteksi kepada agen-agen pemberantasan korupsi. Itu agenda penguatan KPK yang kami maksud. Terukur tidak tiba-tiba ,dukung revisi UU KPK itu tidak ada relevansinya," tutup dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/27/08284121/pemerintah-diingatkan-tak-asal-dukung-penguatan-kpk-lewat-revisi-uu

Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke