Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Pekerjakan Sopir Berkendara Lebih dari 8 Jam

Kompas.com - 11/04/2024, 17:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan lagi peraturan bahwa seseorang tidak boleh mengemudikan kendaraan lebih dari delapan jam.

Menurut dia, jika aturan ini tidak dipatuhi maka bakal ada aturan yang lebih ketat lagi kepada pemilik bus. Tetapi, aturan tersebut masih dibicarakan lebih lanjut.

Hal ini disampaikan Budi Karya berkaca dari peristiwa kecelakaan tunggal bus Rosalia Indah di kilometer 370 Tol Batang-Semarang, Kamis (11/4/2024) pagi.

"Menambahkan yang disampaikan Pak Korlantas terkait sopir lelah, sepertinya ada beberapa yang sudah kita atur, sopir tidak boleh mengendarai lebih dari delapan jam," kata Budi Karya dalam konferensi pers di Posko Pantau Mudik Jasamarga di kilometer 70 ruas tol Jakarta-Cikampek, Kamis (11/4/2024).

Baca juga: Kakorlantas: Identitas 4 Korban Meninggal Kecelakaan Bus Rosalia Indah Teridentifikasi, 3 Korban Masih Diproses

"Kalau lebih (dari delapan jam) berarti salah. Tentu ada ketentuan yang akan berlaku bagi pemilik daripada bus," ujarnya lagi.

Budi Karya mengatakan, aturan ini bakal lebih diingatkan kepada masyarakat utamanya kepada para pemilik bus.

Sejauh ini, menurut dia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para sopir bus di sejumlah titik arus mudik dan balik Lebaran.

"Dan seperti yang kita lihat di beberapa tempat terutama di Surabaya, kita melakukan beberapa cek tensi darah, narkoba," kata Budi Karya.

Dari situ, Budi mengatakan, bisa terlihat berapa lama sang sopir sudah beraktivitas mengemudi.

Baca juga: Cerita Penumpang Rosalia Indah, Bangun Tidur Sudah di Luar Bus, Ternyata Terpental 50 Meter

Dia menekankan bahwa hal-hal ini diingatkan sebagai evaluasi mudik ke depannya.

"Kita bisa lihat apakah saat keberangkatan dia melakukan atau tidak, tapi semua ini dalam rangka evaluasi, dan memberikan pembelajaran bagi pemudik," ujar Budi Karya.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan tunggal melibatkan bus PO Rosalia Indah terjadi di Km 370 A Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Kamis sekitar pukul 06.35 WIB.

"Korban meninggal tujuh orang. Posisi di kamar jenazah RSI Weleri. Luka ringan 15 orang dan yang selamat 12 orang," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu, melalui pesan singkatnya, Kamis.

Bayu mengatakan, bus tersebut mengangkut 32 penumpang dengan satu sopir dan satu kondektur.

Baca juga: Kecelakaan Bus Rosalia Indah, Ruas Tol Batang-Semarang Terpantau Ramai Lancar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com