Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Ungkap Dugaan Hakim Militer Cari Bantuan "Orang Dalam" KPK karena Khawatir Hasbi Hasan Terseret Kasus

Kompas.com - 10/01/2024, 16:50 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap seorang hakim Pengadilan Tinggi Militer Mahkamah Agung (MA) bernama Hanifan Hidayatullah diduga mencari bantuan dari pihak yang disebut memiliki jaringan “orang dalam" KPK.

Hal itu diketahui saat Jaksa KPK mengulik persoalan ini dalam sidang kasus dugaan suap jual beli perkara di MA dengan terdakwa Sekretaris MA nonaktif Hasbi Hasan dan pengusaha Dadan Tri Yudianto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).

Dalam persidangan, Jaksa KPK mencecar pengusaha trading solar sekaligus kolega Dadan Tri di komunitas Harley Davidson, Ruddy Iskandar Nasution.

Menurut Jaksa, pada akhir Oktober 2022 atau sekitar satu bulan setelah KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) suap hakim agung, Hanifan menemui Ruddy.

Baca juga: Dalam Dakwaan Hasbi Hasan Disebut Pengaruhi Hakim Agung, KY Tunggu Putusan Pengadilan

Ruddy membenarkan adanya permintaan bertemu tersebut. Saat itu, ia tengah berkumpul dengan kolega komunitas motor di daerah Blok M.

Hakim militer itu pun kemudian datang bersama seorang pengacara yang diklaim sebagai adiknya.

Menurut Ruddy, Hanifan menceritakan tentang Dadan Tri yang telah diperiksa KPK. Dia juga membenarkan berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibacakan Jaksa KPK bahwa Hanifan khawatir Sekretaris MA (Sekma) Hasbi Hasan akan ikut terseret.

Adapun Dadan Tri merupakan terdakwa yang diduga menjembatani suap antara pengusaha bernama Heryanto Tanaka dengan Hasbi Hasan.

Baca juga: Hasbi Hasan Tak Ajukan Keberatan Didakwa Terima Suap Rp 11,2 Miliar dan Gratifikasi Rp 630 Juta

“Ini di BAP, Pak Hanifan soalnya bilang, ‘Mas Ruddy dengar enggak masalah hakim yang tertangkap di MA?' 'Dengar Bang dari Google'. Kemudian, Pak hanifan bilang saya khawatir Sekma (Sekretaris MA) kena Mas,” kata Jaksa KPK.

“Betul, betul,” ujar Ruddy.

Ruddy kemudian menunjukkan potongan BAP Heryanto Tanaka yang bocor kepada Hanifan. Foto BAP itu didapatkan dari istri Dadan, Riris Riska Diana.

Namun, Ruddy berkilah dan mengklaim dirinya tidak tahu foto itu merupakan BAP. Menurutnya, foto itu hanya berisi catatan perjanjian Heryanto Tanaka dan Dadan senilai Rp 11,2 miliar.

Baca juga: Jaksa KPK Buka Foto Pertemuan Sekretaris MA Hasbi Hasan dan Perantara Suap

Jaksa KPK kemudian mengklarifikasi soal permintaan tolong Hanifan kepada Ruddy untuk mendapatkan informasi perkembangan kasus di KPK.

“Saksi ada perkenalkan dengan orang lain saat itu dengan Hanifan?” tanya Jaksa KPK.

“Ada. Namanya Pak Wigit. Kebetulan Pak Wigit itu katanya, saya enggak tahu langsung, tapi katanya itu ada kenal beberapa teman-teman di dalam,” jawab Ruddy,

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com