“Di dalam mana?” tanya Jaksa lagi.
“KPK Pak,” kata Ruddy.
Baca juga: Jaksa Ulik Kebersamaan Hasbi Hasan dan Windy “Idol” di Bali, Tampilkan Video Naik Helikopter
Menurut Ruddy, informasi bahwa Wigit punya jaringan “orang dalam" KPK itu sudah beredar di komunitas motornya.
Kemudian, Ruddy mengatakan, seorang bernama Wigit tersebut menghapiri saat dirinya sedang berbincang dengan Hanifan dan seorang pengacara.
Setelah perkenalan, Hanifan menyampaikan permintaannya kepada Wigit.
“Mas aku boleh minta tolong enggak? Tolong cari tahu dong masalah ini (kasus MA) seperti apa di dalam (KPK)?” kata Ruddy menirukan Hanifan.
Namun, ketika Wigit belum menjawab pertanyaan itu, pengacara yang datang bersama Hanifan menyerobot.
“Beliaunya ini langsung menyambar, saat Pak Hanifan baru nanya ke temenku ini, dia langsung ngomong, ‘sudah lah Mas berapa sih kalau untuk tahu (bocoran informasi di KPK) seperti ini? Gitu bahasanya,” ujar Ruddy.
Baca juga: Hasbi Hasan Disebut Pengaruhi Hakim Agung Ubah Pendapat di Kasasi, Ini Kata MA
Mendengar itu, Ruddy mengatakan, Wigit tersinggung dan langsung berdiri. Pertemuan pun tidak berjalan mulus.
“Teman saya ini langsung berdiri, langsung bilang, ‘Bang sorry. Bang, ojo koyo ngene (jangan seperti ini) Bang. Urusan kayak begini aku enggak ngerti. Aku juga baru dikenalin’,” ujar Ruddy menirukan Wigit.
Melihat situasi itu, Ruddy pun berdiri dan turut mengeluhkan pertanyaan pengacara yang datang bersama Hanifan.
Namun, Jaksa KPK menyebut bahwa kalimat yang dilontarkan pengacara itu berbeda.
Menurut Jaksa, pertanyaan pengacara kepada Wigit itu menyangkut ‘penyelesaian’.
“‘Mas Wigit kita sama-sama tahu berapa nyelesainnya’. Maksudnya untuk apa ini?” tanya Jaksa.
“Saya enggak tahu,” jawab Ruddy.